"Kendaraan taktis type baru seperti ini akan dibutuhkan, saya minta dalam dua bulan ke depan Pindad sudah bisa memberikan paparan prototipe-nya," kata Presiden Yudhoyono disela peninjauan panser produksi Pindad di halaman hanggar PTDI di Bandung, Rabu.
Presiden yang melakukan peninjauan bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur Jabar dan sejumlah pejabat BUMN Strategis itu cukup lama mengamati dan bertanya spesifikasi dari prototype panser Rantis 3/4 ton 4x4 yang dipajangkan di sana.
Ia meminta Dirut PT Pindad Adik Aviantono Sudarsono untuk memberikan paparan kesiapan dan proses produksi panser rantis varian terbaru itu pada kunjungannya ke PT Pindad yang Desember 2011 mendatang.
Sementara itu Direktur PT Pindad, Adik Aviantono Sudarsono menyebutkan, panser rantis 3/4 ton 4x4 tersebut baru diproduksi satu unit oleh PT Pindad dengan kerjasama dengan pabrikan Renault dari Prancis.
"Panser itu sasis dan mesinnya dari Renault, sedangkan body dan komponen lainnya dibuat sendiri PT Pindad. Saat ini baru satu unit, namun pemesannya sudah ratusan," kata Adik Aviantono.
Panser Rantis dengan empat ban tersebut merupakan kendaraan taktis yang diperuntukan di medan yang tidak terlalu berat. Kendaraan militer dengan kapasitas mesin 4.700 CC tersebut memiliki mobilitas yang tinggi serta lincah.
"Kendaraan itu cocok untuk TNI AD, AU atau kepolisian, mobilitasnya tinggi dan pas untuk patroli di airport dan operasi darat. Namun belum amfibi," kata Adik.
Ia mengakui, untuk memproduksi panser rantis varian baru itu, PTDI tidak terlalu sulit. Pasalnya merupakan varian turunan dari Paner Anoa yang selama ini diproduksi oleh perusahaan itu.
"Rantis 3/4 ton itu turunan dari Panser Anoa, tidak akan terlalu terkendala dalam pengembangannya," katanya.
Tampilan Rantis 3/4 ton 4x4 tersebut lebih garang, tangguh dan lebar. Spesifikasinya lebih besar dari kendaraan taktis 4x4 yang ada saat ini. Menurut Adik, saat ini masih dalam pengembangan, dan bila tidak ada halangan rantis varian baru produk Pindad itu sudah bisa dituntaskan pada 2014.
Sementara itu, dalam program revitasasi alutsista mendapat sejumlah pesanan kendaraan tempur dan kendaraan taktis, disamping persenjataan dan amunisi.
Untuk kendaraan tempur dan taktis, PT Pindad mendapat pesanan produksi Panser Anoa sebanyak 55 unit, Panser 5 ton 330 unit, Panser 2,6 ton 660 unit dan tank 52 unit.
Selain memenuhi kebutuhan kendaraan tempur dan taktis, Pindad juga mendapatkan pesanan Panser Anoa dari Malaysia.
Sementara itu Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengharapkan Pindad tetap eksis dan mengembangkan produk dan varian baru dari kendaraan tempur dan taktis yang ada saat ini sehingga bisa bersaing di pasar global.
"Pindad harus menjadi perusahaan dengan produk berkelas dunia, dimana produknya seperti Panser Anoa dan yang lainnya menjadi bagian dari berbagai operasi internasional," kata Menteri Pertahanan menambahkan.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011