Memang kami menargetkan 10.000 UMKM di Papua hingga 2023 mendatang, kata Kadisperindakop dan UMKM Omah Laduane kepada Antara, Selasa di Jayapura.
Saat ini pembinaan kepada UMKM lebih pada pendampingan sedangkan bantuan usaha, pihaknya sudah tidak lagi memberikannya.
Untuk bantuan dana diberikan melalui perbankan dengan memberikan bantuan mulai dari tanpa bunga hingga bunga rendah.
Baca juga: Pemprov Papua Barat gelar bimtek bagi UMKM Raja Ampat
Baca juga: Bank Papua-Bank Indonesia berkolaborasi dukung UMKM dalam Peparnas XVI
Baca juga: Pemprov Papua Barat gelar bimtek bagi UMKM Raja Ampat
Baca juga: Bank Papua-Bank Indonesia berkolaborasi dukung UMKM dalam Peparnas XVI
"Pemprov Papua melalui Disperindakop dan UMKM berupaya memberikan bantuan pembinaan dan pendampingan agar usaha yang mereka lakukan bisa berkembang," kata Laduane.
Sementara itu Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano secara terpisah akan terus membina UMKM melalui Disperindakop Kota.
Pembinaan dilakukan agar usaha yang masyarakat lakukan berkembang dengan baik.
Sementara itu salah seorang pelaku usaha UMKM Petronela bersyukur karena sering diajak Disperindakop Kota Jayapura mengikuti pelatihan guna meningkatkan ketrampilan.
"Banyak hal baru yang diajarkan dan membuat kita bisa terus berinovasi," kata Petronela yang sehari-hari berjualan aneka kerajinan tangan seperti tas noken, ikat kepala dan tirai pintu atau jendela.*
Baca juga: Peparnas Papua naikkan omzet pedagang UMKM
Baca juga: Keunikan dan daya tarik UMKM Papua di pasar digital
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022