Gunung Kidul (ANTARA News)- Peneliti dari Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Rina Sri Kasiyamdari mengatakan bunga bangkai yang ditemukan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum pasti bunga rafflesia arnoldii.

Menurut Rina saat dihubungi di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan bunga berbau bangkai yang ditemukan di sejumlah pekarangan warga Gunung Kidul merupakan tumbuhan dari genus amorphophallus atau tanaman talas-talasan.

"Bunga bangkai dan rafflesia arnoldii memiliki perbedaan klasifikasi biologi sehingga butuh penelitian lebih detail," kata dia.

Ia mengatakan ciri tanaman genus talas-talasan yang ditemukan di Gunung Kidul adalah bunga berbentuk spt tongkol atau spadix yang dilindungi seludang.

Menurut dia, bunga tersebut bisa bertahan hidup hingga lima hari.

Ia mengatakan bunga yang berbau seperti bangkai saat mekar itu dalam bahasa Jawa biasa disebut "suweg".

Sementara itu, di Gunung Kidul bunga yang mirip bunga bangkai akhir-akhir ini banyak bermunculan di pekarangan warga.

Salah satu warga Dusun Purwosari, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari Yusuf Aditya mengatakan menemukan tiga bunga berbau bangkai dan delapan tunas yang tumbuh di sekitar belakang rumah.

Ia mengatakan bunga itu berukuran dua jengkal tangan dewasa dengan kelopak berwarna merah hati, dibungkus dengan mahkota berwarna hijau segar.

"Bunga itu beraroma tidak sedap dan ditemukan warga saat bekerja bakti," katanya.

Sebelumnya, warga Dusun Karangtengah dua, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari juga menemukan bunga berbau bangkai di salah satu pekarangan rumah.

Salah satu warga Dusun Karangtengah dua Riyan di Wonosari, mengatakan pertama kali melihat bunga bangkai di belakang rumahnya pada Jumat petang, 21 Oktober 2011.

"Bau bunga itu menyengat seperti bau bangkai tikus sejak Jumat petang," kata dia.

Dia mengatakan ukuran bunga bangkai, yang muncul di bawah pohon jarak mencapai sejengkal tangan manusia dewasa sewaktu ditemukan pertama kali.

Menurut dia, ukuran bunga bangkai hingga kini semakin mengecil dan berubah warna dari merah hati menjadi kecokelatan.

"Panas matahari kemungkinan membuat ukuran bunga itu menyusut dan berubah warna," katanya.

(ANT-293/B015)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011