Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendukung segera direalisasikannya Perjanjian Kerja sama Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Uni Eropa (UE).

Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, Jumat, mengatakan, "Di sektor perdagangan, hubungan Indonesia dan Uni Eropa selama ini saling menguntungkan. Bahkan kita mengalami surplus perdagangan dengan Eropa sebanyak 7 Miliar dolar AS dan nilai investasi Uni Eropa ke Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun."

Sementara itu, Ketua Komite Tetap Bidang Kerjasama Internasional Kadin, Maxi Gunawan, mengatakan Perjanjian Kerja sama Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Uni Eropa (CEPA) dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan kedua pihak di bidang fasilitasi perdagangan, akses pasar, dan pengembangan kapasitas.

"Saat ini, Indonesia masih mengalami kesulitan mengekspor produk perikanan dan tekstil ke UE. Dengan CEPA, diharapkan hambatan ini bisa dijembatani," katanya.

Maxi mengatakan Indonesia dan Uni Eropa sebelumnya sudah membentuk kelompok kerja (vision group) yang membahas kemungkinan direalisasikannya perjanjian CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa.

Menurut Maxi, kelompok kerja yang terdiri dari perwakilan dari pemerintahan, pelaku bisnis, dan akademisi dari Indonesia dan Uni Eropa telah membuat rekomendasi untuk segera memulai persiapan menuju penandatanganan CEPA Indonesia-UE.

Maxi mengatakan, jika CEPA tercapai, maka manfaat yang bisa didapatkan Indonesia, antara lain terciptanya lapangan kerja yang lebih luas, berkurangnya kemiskinan, meningkatnya nilai ekspor, dan semakin beragamnya mitra dagang Indonesia.

"Di bidang investasi misalnya, kita berharap UE berinvestasi di bidang yang bisa menambah nilai bagi Indonesia seperti transfer teknologi," kata Maxi.

UE merupakan mitra dagang Indonesia terbesar kedua. Indonesia banyak mengekspor produk pertanian, hasil tambang, dan tekstil. Sementara itu, UE banyak mengekspor mesin manufaktur dan suku cadang otomotif ke Indonesia.

Menurut data tahun 2010, nilai perdagangan Indonesia-UE mencapai 17 Milyar dolar AS dengan surplus perdagangan di pihak Indonesia senilai 7,3 Miliar dolar.
(T.A051/A027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011