Cilegon (ANTARA News) - Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon dikritik oleh gabungan mahasiswa setempat.

Menurut mahasiswa, yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Cilegon (GMC) saat menggelar aksi di depan gedung DPRD Kota Cilegon, KNPI saat ini hanya dijadikan alat politik oleh penguasa.

"Kami meminta kepada KNPI nasional maupun KNPI Cilegon harus bersifat akomodatif dan aspiratif," kata koordinator lapangan, Fiki Ifandi, Jumat.

Dia menjelaskan, selama ini keberadaan KNPI Kota Cilegon telah terjerumus serta terkesan kapitalis, politis dan elitis, dan tidak mengakomodir kepentingan pemuda yang ada saat ini.

"Kami berharap KNPI Cilegon kembali kepada asal pembentukannya, lebih mementingkan kepentingan pemuda, bukan sebaliknya bermain pada tataran elite politik dan program yang bersifat seremonial dan ekslusive," katanya.

Mahasiswa juga meminta kepada pemuda-pemudi Indonesia untuk bangkit, serta memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa dan negara, dengan tujuan pembangunan ke arah positif.

"Kami juga meminta kepada Wali Kota dan DPRD Cilegon harus lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan kepentingan kekuasaan dan partainya," katanya menambahkan.

Dalam kesempatan itu juga mahasiswa meminta Presiden SBY dan wakilnya, Boediono agar memperbaiki kinerjanya, dengan memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat Banten.

"Yang dilakukan oleh pemerintah saat ini hanya politik pencitraan saja, tidak melakukan apa yang semestinya dilakukan oleh seorang pemimpin kepada rakyatnya," katanya.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan selama satu jam didepan gedung DPRD Kota Cilegon oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam GMC, itu (terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam, BEM Al-Khairiyah, dan Jaringan Mahasiswa untuk rakyat), mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Cilegon.  (ANT-152/K005)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011