Jiuquan, China (ANTARA News) - China akan meluncurkan 20 roket dengan 25 satelit ke antariksa pada akhir 2011, menandakan penjelajahan ruang angkasa oleh China "sangat digiatkan", kata Deputi Manajer China Aerospace and Technology Corp,  Yuan Jiajun pada Ahad.

"Pada 2011 kami berharap dapat meluncurkan sebanyak 20 roket dan 25 satelit sehingga menempatkan China pada posisi kedua setelah Rusia," kata Yuan.

Hal itu menegaskan bahwa China telah memasuki tahap pembangunan dan peluncuran intensitas tinggi, namun dia tidak menjelaskan jumlah satelit dan roket yang telah diluncurkan dalam sepuluh bulan terakhir.

Menurut Yuan, China telah meluncurkan 15 roket guna mengirim 20 satelit ke antariksa pada 2010, bersaing dengan jumlah roket Amerika Serikat dan Rusia, dua negara terproduktif di dunia dalam peluncuran roket.

"Hal itu menjadi proses dan tantangan yang besar bagi China dalam berkompetisi untuk meluncurkan satelit dalam kapasitas yang besar," ujar Yuan yang menambahkan bahwa hal itu mendesak bagi negaranya untuk memiliki kapasitas yang sepadan dalam penerbangan antariksa.

Sementara itu, delapan satelit di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan yang terletak di wilayah barat laut Gurun Gobi akan diluncurkan pada tahun ini, menyusul modul laboratorium antariksa pertama negara itu, Tiangong 1, yang telah diterbangkan pada September menunggu docking dengan pesawat antariksa Shenzhou-8, yang siap lepas landas pada awal November di Jiuquan.
     
Selain persiapan peluncuran Shenzhou-8 telah mencapai final, uji coba satelit lainnya juga sedang berlangsung di pusat perakitan dan uji coba sejauh 1,5 kilometer dari tempat peluncuran.

Direktur Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, Cui Jijun, mengatakan intensitas tinggi ini diharapkan timnya terjaga sebagai suatu kebiasaan dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Peluncuran intensitas tinggi ini sudah menjadi sesuatu yang biasa hanya dalam periode beberapa tahun lalu.

Memang pusat peluncuran Jiuquan menjadi tempat utama lepas landasnya sejumlah roket China karena ketiga tempat peluncuran China lain sedang digunakan.

"Seperti halnya TV yang diatur dalam putaran waktu, pekerjaan sehari-hari kami dalam meluncurkan satelit telah menjadi kebiasaan dan itu memang tugas kami," kata Cui.
     
Cui menambahkan untuk memenuhi permintaan yang meningkat pada beberapa tahun terakhir, peralatan kerja telah banyak ditingkatkan dan jumlah pekerja juga ditambah.

Meskipun begitu, Cui mengatakan bahwa teknologi antariksa China masih tertinggal ketimbang sejumlah negara yang telah memiliki teknologi tinggi, demikian dikutip dari Xinhua.

(SDP-12)

Penerjemah: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011