Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengharapkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2011 dapat mencapai angka yang lebih tinggi agar asumsi dalam APBN Perubahan sebesar 6,5 persen dapat tercapai.

"Kalau sekarang kita bisa tumbuh di kuartal III, minimum 6,5 persen itu sudah baik dan tentu tantangan kita adalah di kuartal IV," ujarnya saat ditemui pada acara pertemuan seminar Menteri Keuangan dan Investor se-ASEAN di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, Menkeu mengatakan pemerintah akan meningkatkan pertumbuhan investasi serta kualitas sektor konsumsi dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ia juga mengharapkan penyerapan belanja pemerintah dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu, karena penyerapan biasanya merupakan salah satu faktor terbesar penyumbang pertumbuhan setiap triwulan IV.

"Yang penting adalah peningkatan `government spending` karena government spending saya kuatir kalau misalnya progresnya seperti ini akan ada di kisaran 90 persen. Walaupun ini sama dengan tahun-tahun lalu tapi kita harusnya bisa lebih baik," ujar Menkeu.

Menkeu meminta agar Kementerian Lembaga termasuk pemerintah daerah di masa mendatang dapat membuat alokasi serta realisasi anggaran yang lebih baik agar penyerapan belanja tidak menumpuk pada triwulan IV.

"Walaupun jumlahnya tidak besar, jika dibanding dengan total ekonomi Indonesia tapi kita perlu semua jaga agar Kementerian Lembaga termasuk pemda itu melakukan realisasi anggaran dengan lebih tepat waktu dan lebih baik," ujar Menkeu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2011 secara tahunan (year on year) sebesar 6,5 persen.

Sebagian besar sumber pertumbuhan ekonomi tersebut berasal dari komponen ekspor barang dan jasa sebesar 8,3 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 2,7 persen.

Kemudian, penerimaan modal tetap bruto sebesar 1,7 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 0,2 persen serta impor barang dan jasa memberikan kontribusi sebesar 5,0 persen.

Sementara dari sisi penggunaan dibandingkan periode yang sama 2010, pertumbuhan komponen ekspor barang dan jasa meningkat sebesar 18,5 persen, penerimaan modal tetap bruto tumbuh 7,1 persen.

Kemudian, pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,8 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 2,5 persen serta impor barang dan jasa tumbuh 14,2 persen.
(T.S034/A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011