Makassar (ANTARA) - Sebanyak 4.409 personel gabungan dari TNI/Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan serta tim kesehatan dikerahkan dalam Operasi Ketupat Sulawesi Selatan untuk menghadapi arus mudik Lebaran 1443 Hijriah serta gangguan keamanan ketertiban masyarakat.

"Perkuatan personel dalam Operasi Ketupat ini, kita mengerahkan kurang lebih 4.409 personel terdiri dari 2.200 anggota Polri, dan 2.000-an merupakan gabungan instansi terkait, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, juga melibatkan tim kesehatan," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana usai gelar pasukan Apel Operasi Ketupat di lapangan Karebosi, Makassar, Jumat.

Baca juga: Kapolri ingatkan pandemi belum berakhir meski mudik boleh

Selain itu, Operasi Ketupat tahun ini juga dibantu dari elemen masyarakat, Senkom hingga organisasi Pramuka. Pengamanan dilaksanakan sampai pada tingkat kecamatan.

Guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan saat arus mudik maupun gangguan kamtibmas, tambah Kapolda, telah dibangun pos-pos pengamanan, pos pelayanan hingga pos terpadu.

"Ada 103 pos pengamanan. Ada 33 pos pelayanan dan enam pos terpadu. Ini kita tempatkan di bandara, pelabuhan, kemudian terminal, juga di jalur dilintasi pengendara, termasuk tempat-tempat keramaian maupun tempat rekreasi," tutur mantan Kapolda Jawa Barat ini.

Sedangkan untuk titik-titik rawan terjadi kecelakaan di area arus mudik, kata dia, yakni di jalur utama, khususnya jalur jalan nasional, seperti dari Kabupaten Maros ke Kabupaten Bone, maupun sampai di Kota Parepare.

Untuk masa operasi Ketupat tahun 2022, lanjut Kapolda, dilaksanakan selama 12 hari mulai 28 April-9 Mei 2022. Operasi ini adalah terpusat dan digelar secara serentak di Indonesia. Tujuan dari operasi ketupat ini, yang pertama terjamin rasa aman, saat bulan puasa, lebaran dan pasca lebaran Idul Fitri.

"Kedua terjamin juga ketersediaan bahan pangan. Ketiga, kita harapkan kelancaran lalu lintas, serta menurunnya pelanggaran. Kami mengedepankan fungsi preemtif, preventif, dan didukung penegakan hukum," katanya.

Perwira tinggi Polri ini juga mengimbau bagi para pemudik tetap menjaga diri dengan tetap disiplin Protokol Kesehatan, mempersiapkan kelengkapan surat kendaraan, layak jalan dan laik fisik kendaraan agar tidak mogok serta mencegah kecelakaan.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pada kesempatan itu menyampaikan, tahun ini pemerintah pusat memberi kebijaksanaan untuk mudik. Untuk itu pemudik harus mengikuti aturan, bagaimana sudah vaksin maupun booster termasuk disiplin Prokes COVID-19.

"Ini momentum (mudik) diberikan kepada kita, diberi kesempatan, kepercayaan kepada pemerintah. Insya Allah, kebijakan diberikan kelonggaran (tidak ada penyekatan) dilaksanakan dengan baik. Kami juga sudah memperbaiki jalan rusak untuk digunakan masyarakat mudik," kata Sudirman.

Baca juga: Kapolri imbau instansi swasta atur cuti karyawan secara fleksibel

Baca juga: Sebanyak 3.056 personel gabungan amankan Idul Fitri di Kalbar

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022