Jakarta (ANTARA News) - Integrasi pasar ASEAN dikhawatirkan hanya menjadi pasar bagi perusahaan multinasional (multinational coorporations/MNC) luar Asia Tenggara bila tidak dimanfaatkan secara optimal oleh dunia usaha di Asia Tenggara, kata Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kemperin Agus Tjahajana Wirakusumah.

"Bila ekonomi ASEAN hanya didorong oleh MNC, saya khawatir pengusaha-pengusaha yang berasal dari ASEAN hanya akan menjadi penonton pada AEC (komunitas ekonomi ASEAN) 2015," kata Agus kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

MNC tersebut, lanjut dia, membangun pabrik dan memasarkan produk di ASEAN.

Dia meminta pengusaha ASEAN saling membangun jaringan bisnis dan bekerjasama sehingga  menumbuhkan pengusaha ASEAN yang tangguh dan bisa bermain di pasar global.

"Saya melihat selama ini pengusaha kita belum memanfaatkan pasar ASEAN untuk menanamkan investasi dan mengembangkan pasar," kata Agus seraya menunjuk beberapa pengusaha Indonesia seperti Grup Sinar Mas yang lebih memilih investasi di China dibandingkan ASEAN.

"Seharusnya, menurut saya, isi dulu ASEAN ini, baru investasi ke luar ASEAN," ujar Agus.

Berdasarkan data Sekretariat ASEAN, negara-negara ASEAN rata-rata lebih banyak melakukan ekspor ke negara-negara di luar kawasan, kecuali Laos dan Myanmar. Kedua negara ini mengekspor masing-masing 80 dan 50 persen dari total ekspor mereka ke ASEAN.

Sebaliknya, pada 2009 total perdagangan Indonesia dengan ASEAN 52 miliar dolar AS. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan perdagangan Indonesia dengan negara di luar ASEAN yang mencapai 160,9 miliar dolar AS.(*)

R016/N002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011