Beijing (ANTARA) - Kasus kematian akibat COVID-19 di Kota Shanghai, China, dalam gelombang terakhir ini telah mencapai angka 87, sedangkan kasus positif COVID-19 di Kota Beijing telah mencapai angka 41.

Usia rata-rata kematian 81,1 tahun, namun pasien meninggal yang tertua berusia 101 tahun, sebagaimana pernyataan Direktur Shanghai Shenkang Hospital Development Center, Wanng Xingpeng, kepada pers, Minggu (24/4).

Menurut dia, semua kasus kematian memiliki riwayat penyakit bawaan, seperti tumor ganas, liver, diabetes, dan uremia.

Hanya lima pasien yang meninggal yang telah mendapatkan vaksin, demikian Wang.

Baca juga: Taiwan takkan "lockdown" seperti Shanghai meski kasus COVID melonjak

Pada Minggu itu pula di Shanghai terdapat 160 pasien COVID dalam kondisi parah dan 19 lainnya kritis.

Pada hari itu juga terdapat tambahan 1.401 kasus positif dan 19.657 kasus tanpa gejala.

Sementara itu, sejak Jumat hingga Minggu di Beijing terdapat 41 kasus.

Deputi Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing, Pang Xinghuo, melaporkan seperempat dari kasus positif tersebut berusia 60 tahun.

Beijing menggencarkan tes PCR secara massal. Bahkan di Distrik Chaoyang yang ditemukan 10 kasus dari satu sekolahan telah menggelar tes PCR massal yang menyasar 3,5 juta warga.

Pada Minggu dilaporkan beberapa pusat perbelanjaan dan pasar di wilayah Ibu Kota itu diserbu warga untuk memborong berbagai kebutuhan pokok sebagai persiapan jikalau ada penguncian wilayah.

Beberapa petugas medis dan aparat keamanan telah disebar ke berbagai kawasan permukiman untuk mengawasi pergerakan masyarakat. 

Baca juga: Kasus kematian COVID di Shanghai terus bertambah
Baca juga: Konjen serukan WNI gotong royong di Shanghai hadapi masa sulit

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022