Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperketat pengamanan di kawasan pelaksanaan Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan KTT ke-6 Asia Timur di Nusa Dua, Bali, Minggu.

"Semua yang masuk harus melalui pintu utama," kata salah seorang petugas keamanan dari kepolisian.

Di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) aparat gabungan sudah mulai memeriksa setiap orang yang akan memasuki kawasan tersebut, termasuk wartawan yang menuju media center. Hal ini berbeda dibanding pada Sabtu (12/11) saat kawasan itu belum dipasang alat deteksi logam (metal detector).

Beberapa anjing pelacak dari kepolisian juga digunakan terlihat dilibatkan untuk mengamankan BNDCC, yang menjadi lokasi pertemuan 16 pimpinan negara ASEAN bersama mitra wicaranya. Sekira15.000 aparat TNI dan Polri dilibatkan guna mengamankan acara tersebut.

Panitia keamanan menjelaskan bahwa aparat keamanan itu meliputi 7.562 personel Komando Operasional Pengamanan TNI, 750 orang dari Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Tamu Sangat Penting (VVIP) dan 2.563 orang dari Satgas Pengamanan Wilayah.

Selain itu, terdapat pula Satgas Pengamanan Laut sekira 600 personel, Satgas Pengamanan Udara sekira 300 personel, satuan intelijen sekitar 200 personel dan aparat Polri sekitar 1.799 personel.

Selain di BNDCC, pelaksanaan KTT ASEAN, KTT ASEAN+3, dan KTT Asia Timur juga akan dilangsungkan di Bali International Convention Center (BICC) yang juga berada di kompleks Nusa Dua.

KTT ke-19 ASEAN akan dihadiri para pimpinan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam.

Kepala negara/pemerintahan China, Korea Selatan, dan Jepang juga akan hadir dalam KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur, sedangkan kepala negara/pemerintahan dari Amerika Serikiat, Rusia, Australia, Selandia Baru, India hanya akan hadir dalam KTT Asia Timur. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011