Las Vegas (ANTARA News/AFP) - Petinju Filipina, Manny Pacquiao, berhasil memenangi pertarungan melawan Juan Manuel Marquez, melalui kemenangan angka, sekaligus memperpanjang rekor kemenangan 15 kali berturut-turut.

Dua juri memberi kemenangan pada Pacquiao dengan angka 116-112 dan 115-113, sementara juri ketiga memberi hasil imbang, 114-114. Hasil ini membuat Pacquiao telah menang dua kali dan sekali seri atas Marquez dan kemungkinan akan dilakukan pertandingan ulang pada Mei mendatang.

"Sudah jelas bagi saya bahwa diriku menang. Kemenangan saya nyata," kata Pacquiao.

Hasil tersebut membuat suporter Marquez serentak mengeluarkan ejekan saat Pacquiao memberi komentar setelah pertandingan, sehingga suara PacMan tidak terdengar. Sebuah akhir yang memilukan setelah pertandingan yang berjalan cukup menarik.

"Itu adalah fans Marquez. Saya memahami bagaimana perasaan mereka," kata Pacquiao.

"Namun, saya menangkis banyak pukulannya. Ia adalah seorang petinju dengan gaya counter puncher. Ia sering menanduk saya."

Marquez mengklaim kalau pada 2004 silam ia sesungguhnya menang atas Pacquiao, dan kekalahan satu poin pada pertarungan ulang di 2008, membuat pertarungan ketiga memungkinkan untuk dilangsungkan. Kini kata-kata Marquez bahwa kemenangannya telah dirampok berpeluang membuat pertarungan keempat antara dirinya melawan Pacquiao bisa kembali digelar.

"Perampokan kedua dari dua kekalahan. Inilah yang terburuk," kata Marquerz.

Marquez mengangkat tangannya pertanda kemenangan setelah pertarungan selesai, hanya untuk merasa kecewa karena ia kembali kalah.

"Ini benar-benar suatu perampokan," imbuh pelatih Marquez, Ignacio Beristain.

Wacana dilakukannya partai ulang terjadi karena promotor Bob Arum mengatakan kalau opsi tersebut ada dalam kontrak.

"Saya akan berusaha dan membuat pertarungan ulang pada Mei 2012," kata Arum. "Saya wajib dan berkeinginan untuk mendapatkan pemenang definitif satu kali untuk selamanya."

Pacquiao mengaku tidak bermasalah dengan agenda pertandingan ulang tersebut.

"Saya akan mengikutinya," ucapnya.

Pacquiao, yang tidak pernah kalah sejak 2005, kini memiliki rekor 54-3 dengan dua hasil seri dan mampu mempertahankan titel juara WBO kelas welter. Sementara itu, catatan Marquez saat ini adalah 53-6 dengan satu kali seri, meskipun performanya cukup menggemparkan.

Klaim Marquez bahwa ia sebenarnya menang atas Pacquiao telah membuat dirinya kurang mendapat rasa respek.

Bahkan hal tersebut telah mendorong Pacquiao berlatih dengan hasrat yang sangat tinggi, dan mengatakan bahwa pertandingan kali ini adalah pertandingan yang sangat penting. Ia bahkan bersumpah untuk membuktikan kalau dirinya adalah petinju yang lebih baik.

Malah, kemungkinan akan diperlukan pertandingan keempat untuk menentukan siapa petinju terbaik.

"Apa yang dapat saya katakan? Itu adalah pertarungan yang benar-benar ketat," kata pelatih Pacquiao, Freddie Roach.

Pacquiao, juara dunia dengan gelar di delapan kelas dalam karirnya, melebihi pencapaian Marquez yang hanya meraih empat gelar dalam kelas yang berbeda.

Pacquiao, tidak dapat mencapai kesepakatan untuk melakukan pertarungan besar melawan petinju Amerika Serikat, Floyd Mayweather, namun selain saat menghadapi Marquez, ia kebanyakan menaklukkan rival-rivalnya dengan penampilan yang sangat bertenaga.

Marquez, yang enam tahun lebih tua daripada Pacquiao, memiliki tenaga yang besar tanpa mengorbankan kecepatan.

Pada pertarungan tersebut, penonton mendapat tontonan seru di ronde kesembilan, saat Marquez dipojokkan ke tali ring dan dihujani pukulan oleh Pacquiao. Kemudian di ronde kesepuluh, saat kedua petinju saling menyerang.

Satu jual-beli pukulan seru terjadi di ronde kesepuluh, saat kedua petinju melayangkan tinju kanannya ke dagu lawan di saat yang bersamaan, dan beberapa detik kemudian kepala mereka saling beradu.

Di ronde ke-12, kedua petinju memulai pertarungan dengan hati-hati. Meskipun kemudian ada beberapa pertukaran pukulan, tidak ada satu pukulan telak yang mampu membuat pertarungan harus berakhir.

Pacquiao dan Marquez saling menguji di ronde pertama, masing-masing mencoba mencari celah, namun meskipun penonton bersorak-sorak memberi dukungan, keduanya kesulitan menembus pertahan lawannya.

Tensi mulai meningkat di ronde kedua. Marquez dan Pacquiao bertukar pukulan beberapa kali, dengan Pacquiao menunjukkan kecepatannya, tetapi Marquez berhasil mendaratkan beberapa pukulannya dengan akurat.

Pacquiao mengakhiri ronde ketiga dengan serangan-serangan terbaiknya, tetapi Marquez menjawab di ronde keempat dengan pukulan tangan kanan ke dada Pacquiao dan pukulan tangan kanan lurus ke rahang lawannya.

Marquez beberapa kali mendaratkan pukulan tangan kanannya ke kepala Pacquiao di ronde kelima, dan melakukannya dua kali di ronde keenam. Sementara, Pacquiao juga mampu mencuri poin.

Di akhir ronde ketujuh, pertukaran pukulan yang semakin seru membuat penonton berdiri dan saling mendukung idolanya masing-masing.
(Uu.H-RF/A016)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011