Jakarta (ANTARA News) - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Sunter, Jakarta Utara hingga Selasa malam telah menerima tujuh pasien yang menderita "suspect" (dugaan) flu burung. "Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ketujuh pasien yang sedang mendapat perawatan serius belum ada yang dinyatakan positif mengidap flu burung," kata Ketua Tim Surveilence flu burung RSPI Sulianti Saroso Dr Ilham Patu kepada ANTARA di Jakarta, Selasa malam. Dia mengatakan, dari ketujuh menderita "suspect" flu burung, Balita berinisial H (11 bulan) asal Jakarta, merupakan pasien paling lama dirawat di RSPI (10 hari), sedangkan pasien laki-laki (51) asal Jakarta yang datang Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB, langsung masuk ruang isolasi penderita flu burung karena kondisinya menunjukkan gejala flu burung, seperti demam tinggi dan napas sesak. Ilham menambahkan, ketujuh pasien itu menambah jumlah pasien yang diduga flu burung yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Hingga saat ini jumlah total pasien yang diduga flu burung yang pernah dirawat di RSPI berjumlah 127 pasien. Sebanyak 24 diantaranya meninggal dunia dan 10 orang diantaranya positif menderita flu burung. Sementara itu di Bogor, seorang balita asal Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa sore juga dilarikan menuju ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena "suspect" flu burung. "Balita bernama Pratama (1,3 bulan), yang rumahnya berjarak hanya 500 meter dari rumah Steven (8 bulan) gejala flu burung pertama dilarikan ke RSHS didampingi tiga paramedis dan orang tuanya," kata Kabid Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dr Sri Pinantari. Sebelumnya, pada hari Senin (20/1), Balita bernama Steven, yang tinggal di RT01/RW06, Kampung Cilibende, Kelurahan Babakan, Kota Bogor, juga dilarikan ke RSHS Bandung untuk mendapatkan perawatan intensif karena "suspect" flu burung. Menurut Sri Pinantari, Pratama hanya berbeda RW saja dengan Steven, yakni di RT01/RW05, dan langsung dirujuk ke RSHS, setelah dr Yuswiadi, SPA, dokter spesialis anak di RS PMI Kota Bogor merekomendasikan agar Balita itu segera dirujuk ke Bandung. "Setelah diperiksa, Pratama ditemui gejala sesak nafas dan juga demam, sehingga akhirnya dokter yang memeriksanya merekomendasikan segera dirawat intensif di rumah sakit yang punya sarana lengkap," katanya. Ia menjelaskan, semula pihak Dinkes Kota Bogor telah berkoordinasi dengan RSPI Sulianto Saroso di Jakarta, namun diperoleh konfirmasi bahwa rumah sakit tersebut penuh pasiennya sehingga langsung diputuskan untuk dilarikan ke RSHS Bandung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006