...Brazil nanti sore akan menandatangai accession terhadap TAC ini. Dan merupakan perkembangan karena menunjukan bahwa TAC juga semakin universal...
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Peran penting dan stragtegis ASEAN di kawasan lain dunia ini semakin diakui. Salah satu negara manufaktur dan berbasis pertanian kuat dunia, Brazil, akan menandatangani traktat kerja sama (Treaty of Amity and Cooperation) dengan ASEAN.

Menteri Luar Negeri Brazil, Antonio Patriota, hadir dalam pertemuan menjelang KTT Ke-19 ASEAN, di Nusa Dua, Bali, Rabu. Dia bertemu muka dan berbincang dengan koleganya, Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, untuk membahas TAC dengan ASEAN ini.

"Brazil nanti sore akan menandatangai accession terhadap TAC ini. Dan merupakan perkembangan karena menunjukan bahwa TAC juga semakin universal," kata Natalegawa, seusai pertemuan bilateral denganPatriota di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Rabu.

Brazil adalah negara Amerika Latin yang menandatangai TAC. Negara di luar ASEAN yang menandatangani TAC pertama kali adalah China, dan kemudian diikuti oleh India.

"Pada pertemuan bilateral dengan Brazil yang sangat bersahabat dan kita akan bertekad untuk lebih bekerjasama lagi," kata Natalegawa.

Ditanya secara terpisah, Patriota mengatakan, penandatangan TAC ini sebagai kesempatan untuk melakukan hubungan bilateral yang lebih baik dan erat.

"Hubungan ASEAN dan Brazil selama beberapa tahun belakangan ini telah mengalami perkembangan pesat, baik di bidang demokrasi maupun ekonomi. Kita harus bersatu dan banyak yang bisa dilakukan ke depan," kata Patriota.

TAC adalah perjanjian perdamaian di antara negara-negara Asia Tenggara yang dibuat berbagai negara pendiri ASEAN.

TAC itu sendiri mulai diberlakukan pada 24 Februari 1976 dengan penandatangan pemimpin negara-negara Asia Tenggara saat itu seperti Soeharto (Indonesia), Lee Kuan Yew (Singapura), Ferdinand Marcos (Filipina), Datuk Hussein Onn (Malaysia), dan Kukrit Pramoj (Thailand).

Perjanjian TAC diubah pada 15 Desember 1987 dengan membolehkan negara-negara di luar Asia Tenggara masuk, dan kembali diamandemen pada 25 Juli 1998 dengan menambahkan persyaratan persetujuan seluruh negara anggota.

KTT ke-19 ASEAN dijadwalkan dihadiri kepala negara atau kepala pemerintahan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam.

Kepala negara atau kepala pemerintahan China, Korea Selatan, dan Jepang juga dijadwalkan hadir dalam KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur, sedangkan kepala negara atau pemerintahan dari Amerika Serikat, Rusia, Australia, Selandia Baru, dan India hanya akan hadir dalam KTT Asia Timur.

Pelaksanaan ketiga KTT itu dipusatkan di Nusa Dua, Bali, dan akan berakhir pada 19 November 2011. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011