Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2011 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.

"Makna dari peringatan adalah sesuatu bukan hura-hura, yang lebih penting makna mengingat ini adalah juga menerjemahkan pesan menjadi aksi nyata," kata Wapres dalam sambutannya.

Dalam acara tersebut, Wapres berpesan kepada jajaran Kementerian Lingkungan Hidup untuk terus bekerja secara optimal dalam menjaga alam dan lingkungannya.

Wapres mengatakan selain vegetasi, beberapa hewan yang kini terancam punah keberadaannya seperti badak. "Ini adalah contoh spesies khas di tanah air yang perlu perhatian khusus," kata Wapres.

Wakil Presiden Boediono dalam kesempatan itu, menceritakan saat menerima Sekretaris Jenderal International Union for Conservation Nature (IUCN) Simon an Stuart di kantornya, pada Oktober lalu, dirinya dilapori semakin rawannya kepunahan badak.

Di Indonesia binatang bercula ini kurang dari tiga ratus ekor. Diperkirakan Badak Sumatera hanya tinggal 200 ekor. Sedangkan Badak Jawa diperkirakan tinggal 35 ekor dengan jumlah betina hanya 4 ekor.

Badak Jawa akan punah di Jawa bila tidak ada konservasi yang memadai, sebab badak betina hanya melahirkan satu ekor anak badak setiap kali mengandung, dengan masa kehamilan 16 bulan.

Jenis Badak Jawa sendiri di Vietnam telah dinyatakan punah oleh WWF. Sementara badak di berbagai belahan dunia seperti Afrika juga terus menyusut dan terancam kepunahan.

Kepunahan hewan bercula tersebut selain karena terus menyusutnya habitat badak, juga akibat dari perburuan manusia untuk diambil culanya. Cula badak sendiri dihargai jutaan rupiah. Cula badak ini terutama diburu untuk obat-obat tradisional.

Untuk itu, menurut Wapres, IUCN dalam pertemuan tersebut mengusulkan Indonesia mengambil kepemimpinan beberapa langkah untuk menyelamatkan badak tersebut. Diantaranya mendukung agar Indonesia menyelenggarakan Tahun Badak Internasional pada 2012.

IUCN juga mendukung program konservasi di Ujung Kulon, dengan mendirikan tempat untuk habibat khusus untuk badak berkelamin betina terutama Badak Jawa betina yang kini diperkirakan tinggal 4-5 ekor.

Selain itu, juga mengusulkan kepada Indonesia untuk berinisiatif, mengadakan pertemuan empat negara yang memiliki spesies Badak yaitu, Malaysia, Nepal dan India.

IUCN, dalam pertemuan itu juga berkomitmen akan memberikan dana bantuan sebesar 1,9 juta dolar AS per tahun untuk melestarikan badak, terutama Badak Jawa.

Sementara itu, dalam acara puncak peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2011, juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Berth Kambuaya.

Menteri LH Berth Kambuaya, mengatakan potensi hayati Indonesia dapat dimanfaatkan dalam pembangunan ekonomi yang selaras dengan ekonomi hijau.

Pada acara itu, Wapres menyematkan tanda penghargaan kehormatan satyalancana pembangunan bidang lingkungan hidup dan satya wacana wirakarya. Selain itu juga memberikan penghargaan Raksaniyata 2011 kepada daerah yang mampu mempertahankan lahan vegetasi.

Dalam peringatan itu, Wapres juga mencanangkan Taman Mini Indonesia Indah sebagai Gerbang Indonesia Hijau.
(T.M041/B013) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011