Medan (ANTARA News) - Keberadaan Bandara Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, dinilai sangat besar manfaatnya bagi perkembangan perekonomian Kota Medan dan daerah lainnya di Sumatera Utara.

"Untuk itu, percepatan penyelesaian Bandara Kuala Namu menjadi tanggung jawab seluruh instansi terkait.Dengan beroperasinya Bandara Kuala Namu akhir 2012 di Sumut, maka Sei Mangke ditetapkan sebagai bagian dari Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)," kata Deputi Pembangunan Regional dan Otonomi Daerah Bappenas, Ir Max Hasudungan Pohan di Medan, Rabu.

Berbicara saat membuka seminar dengan tema "Kuala Namu Airport dan Regional Development Creating Urban Architecture for a Better Life yang digelar Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU), ia mengatakan, pemerintah telah meluncurkan program MP3EI yang diharapkan bisa mengundang investasi senilai Rp 4.000 triliun.

Peluncuran MP3EI tersebut ditandai dengan dimulainya proyek-proyek besar yang pencanangannya akan dipusatkan pada empat lokasi, yaitu Sei Mangke, Sumatera Utara, Cilegon, Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Timika Papua dengan pembangunan 17 proyek besar.

"Proyek dilakukan secara bertahap dan konektifitas kawasan Sei Mangke ke Bandara Kuala Namu harus ada akses khusus. Sebab di lokasi itu direncanakan dibangun proyek pembangunan Kawasan Industri Kelapa Sawit Sei Mangke oleh PTPN III," katanya.

Namun lanjut dia, dalam pelaksanaan mega proyek tersebut akademisi dan pemerintah harus saling bekerja sama dan koordinasi agar pembangunannya sesuai dengan yang diharapkan.

"Seminar ini salah satu bentuk dari kerja sama itu. Melalui acara ini diharapkan lahir gagasan brilian yang bisa memberikan masukan kepada pemerintah," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Syaiful Safri mengatakan, pihaknya menyambut baik cara tersebut dan berharap hasil seminar itu akan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan di Sumut.

Apalagi tahun 2012, Pemprov Sumut merencanakan membangun 6.000 unit rumah di seluruh kabupaten/kota di Sumut.

"Dalam pengembangan program pembangunan rumah layak dan sehat bagi warga Sumut, Pemprov Sumut membutuhkan masukan dari arsitektur, terutama untuk penataan ruang," katanya.
(T.KR-JRD/M034)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011