Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, memprediksi para pemudik akan memasuki wilayah tersebut Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB karena saat ini bus yang membawa para pemudik masih tertahan di Jawa Tengah.

"Kami mendapat informasi bus-bus yang akan masuk ke Gunung Kidul masih tertahan di Jawa Tengah. Antrean lebih dari dua jam, sehingga kami perkirakan pemudik baru sampai Gunung Kidul malam nanti," kata Kepala Dishub Gunung Kidul Rakhmadian Wijayanto di Gunung Kidul, Kamis.

Ia mengatakan hingga Kamis jumlah pemudik yang tiba di Gunung Kidul masih sangat sedikit. Berdasarkan pemantauan kedatangan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Semin, Kamis, dari empat bus yang masuk tidak ada 50 persen kursi terisi, bahkan ada satu bus hanya mengangkut empat penumpang.

"Saat ini, situasi arus mudik ke Gunung Kidul masih terbilang landai," tambahnya.

Baca juga: Pemkab Gunung Kidul targetkan 153.403 wisatawan pada libur Lebaran

Dia memprediksi puncak arus mudik di Gunung Kidul terjadi mulai Kamis hingga Sabtu (30/4) malam, dengan perkiraan lebih dari 30.000 orang berdasarkan acuan data Dishub Gunung Kidul di 2019. Perkiraan angka tersebut disebabkan tidak ada kegiatan mudi pada Lebaran 2020 dan 2021 karena situasi pandemi COVID-19.

"Peningkatannya mungkin bisa mencapai 15 persen. Hal ini dikarenakan sudah dua tahun tidak mudik, sehingga potensi kenaikan jumlah pemudik yang masuk ke Gunung Kidul tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Bus Dhaksinarga Wonosari Sularjo mengatakan jumlah penumpang masih terbilang landai dan belum ada peningkatan signifikan.

"Pemudik kebanyakan akan datang dari daerah Jabodetabek dengan menggunakan bus AKAP. Adapun persiapan sudah dilakukan pihak terminal dengan mendirikan posko," kata Sularjo.

Baca juga: Kuota peserta mudik gratis di Kota Tangerang ditambah jadi 3.000 orang
Baca juga: Sejumlah pemudik motor mulai singgahi kawasan Alas Roban Jateng


Pewarta: Sutarmi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022