Jakarta (ANTARA News) - Indeks performa logistik (Logistics Performance Index) Indonesia menurun pada  2009 di posisi 43 menjadi posisi 75 di tahun 2010. Penyebabnya, kondisi bea cukai yang buruk.

Ini sangat jauh berbeda dengan Singapura dan Malaysia yang sepenuhnya percaya pada pelaku bisnis logistik, kata seorang direktur pemasaran dari sebuah perusahaan logistik dan jasa pengiriman TNT Indonesia di Jakarta, Rabu (16/11). 

"Dari 180 negara Logistics performance Index Indonesia itu menurun dari 2009 di posisi 43 ke 75 di tahun 2010, sebabnya karena persoalan bea cukai buruk, Malaysia jauh diatas kita begitu juga Singapura," kata Tommy Sofhian, Director sales and marketing perusahaan logistik dan jasa pengiriman exspres TNT Indonesia kepada pers di depo TNT kawasan Cilandak,Jakarta.

Untuk menanggulangi kendala bea cukai itu, tersedia bisnis express internasional. "Bisnis express itu mengurangi biaya beli dari perusahaan karena tidak memerlukan gudang karena dalam dua hari barang sudah terkirim," ujarnya.

Ia mengutarakan jasa Express bisnis internasional di Indonesia ada 4 pemain yaitu TNT,DHL FEDEX dan UPS yang masing-masing memiliki kekuatan dalam ruang bisnisnya.

"Secara kekuatan FEDEX dan UPS itu kuat di AS sedangkan TNT dan DHL itu kuat di Eropa," katanya
(yud)
 

 

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011