...sangat wajar ASEAN dilirik oleh Amerika Serikat...
Jember, Jawa Timur (ANTARA News) - Kawasan ASEAN dengan 570 juta penduduk pada posisi silang dan strategisnya semakin penting bagi negara-negara magnet kekuatan dunia. Dalam peta perekonomian dunia yang mulai berubah saat ini dan ke depan, potensi ASEAN semakin menarik bagi Amerika Serikat.

"ASEAN jadi kawasan regional sangat prospektif bagi negara-negara maju, bahkan jumlah penduduknya juga cukup besar, sehingga sangat wajar ASEAN dilirik oleh Amerika Serikat," kata Joko Susilo dari Universitas Jember, di Jember, Kamis, menanggapi kedatangan Presiden Obama ke Bali.

Mahzab ekonomi manapun memasukkan jumlah penduduk sebagai salah satu indikator kekuatan ekonominya. Di luar itu semua, fundamental ekonomi utama ASEAN juga sangat sehat: PDB gabungannya sampai 3.084 triliun dolar Amerika Serikat pada 2010, dan 5.010 dolar Amerika Serikat secara rerata. Bandingkan dengan sekitar 1.200 triliun dolar Amerika Serikat yang disediakan negara itu untuk anggaran belanja dan pendapatannya pada waktu sama.

Obama dijadwalkan tiba di Denpasar, Kamis malam, usai lawatan dua hari di Australia. Untuk menyebarluaskan kehadiran presiden itu, Gedung Putih memboyong 145 wartawan dari berbagai media massa arus utama ke Bali. 

Stabilitas di ASEAN, kata Susilo, mewujud dalam tingkat pertumbuhan ekonmi di kawasan ini. Pada saat pertumbuhan ekonomi negatif dialami zone euro yang beranggota 31 negara, begitupun sebelumnya pada Amerika Serikat akibat skandal mortgate-nya, maka ASEAN justru bertumbuh positif.

Efek lokomotif penghelaan ekonomi dan efek pengganda kekuatan itu semakin mengemuka dan diperhitungkan di panggung dunia. Ikatan kerja sama ekonomi, politik, dan budaya dilakukan dengan negara-negara lain secara bilateral. Yang paling lama adalah dengan China, Korea Selatan, dan Jepang sebagai negara-negara mitra wicara.

Amerika Serikat memang belum menjadi negara mitra wicara itu, namun kehadiran Obama memberi indikasi ketertarikan pada tingkat signifikan Amerika Serikat untuk meningkatkan kualitas dan peluasan kerja sama dengan ASEAN. Dijadualkan Obama berada di Bali selama dua malam, waktu yang cukup lama bagi seorang presiden Amerika Serikat.

Dari sisi geopolitik, Susilo menyinggung bandul kedekatan negara-negara ASEAN yang bergerak kepada Amerika Serikat "Tidak hanya pertumbuhan ekonomi saja yang menjadi daya tarik negara adi daya itu, namun arah politik luar negeri negara-negara ASEAN yang condong ke AS menjadi pertimbangan bagi Presiden Obama untuk menghadiri KTT di Bali," katanya. 

Selain Obama, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki Moon, Perdana Menteri China Wen Jiabao, Presiden Korsel Lee Myung-bak, PM Jepang Yoshihiko Noda, dan PM India Manmohan Singh dijadwalkan tiba Kamis ini di Denpasar, Bali.

Dalam pidato pada pembukaan KTT ASEAN ke-19 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan lima hal yang akan menjadi pembahasan pokok dalam pertemuan tiga hari dalam KTT tersebut antara lain penguatan tiga pilar komunitas ASEAN yaitu politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011