Surabaya (ANTARA News) - Festival Seni Surabaya (FSS) 2006 akan mengundang kelompok musik tradisional Aborigin yang merupakan etnis asli Australia dan kelompok musik lokal Krakatau untuk tampil dalam festival tahunan yang digelar 1 - 15 Juni mendatang. "Saya sudah mengajukan semacam permohonan ke Australia dan jaringan teman-teman di sana sudah menghubungi dua kelompok musik Aborigin untuk diundang. Mengenai kepastiannya kami masih menunggu jawaban dalam minggu ini," kata Pimpinan Proyek FSS 2006, Nazar Bathati kepada ANTARA di Surabaya, Rabu. Ia menjelaskan, alasan pemilihan kelompok musik tradisional Australia itu karena menyesuaikan dengan tema FSS kali ini, yakni "Dua Dunia: Perubahan dan Kesinambungan". "Orang Aborigin itu kan memiliki nilai-nilai tradisi yang kuat tapi hidup dalam negara modern. Kami ingin tahu seperti apa mereka bisa mempertahankan kebudayaannya di tengah-tengah kehidupan modern ini. Sebarapa kuat daya juang mereka," katanya. Ia berharap, tampilnya kelompok musik Aborigin nanti akan menjadi hiburan alternatif bagi warga Surabaya dan pekerja seni musik bisa banyak belajar dari mereka. Ditanya apakah panitia telah menyiapkan musik asing alternatif jika seniman Aborigin ternyata tidak bisa tampil di Surabaya, ia mengemukakan, hal itu belum terpikirkan. "Untuk saat ini kami masih berharap banyak mereka bisa datang ke Surabaya. Kalau ternyata tidak bisa, ya bagaimana nanti lah, akan kami bicarakan kembali," kata musisi Surabaya itu. Mengenai kelompok musik Kratau, ia mengemukakan, mereka akan tampil bersama dengan penyanyi tradisi asal Aceh, Rafly yang saat terjadi bencana Tsunami akhir tahun 2004 yang lalu sering tampil. "Selain Krakatau dan Rafly, FSS tahun ini juga telah menetapkan sejumlah musisi nasional untuk tampil, yakni I Wayan Sadra (Solo), Elizar Koto (Padang Panjang) dan Tony Prabowo (Jakarta)," katanya. Untuk penampil lokal Jatim, kurator dan PO musik telah memilih sejumlah pemusik, seperti Eko Kasmo (Tuban), Johan (Pacitan), Jagad Pramujito (Bojonegoro) dan Wandi (Sidoarjo). Mereka akan berkolaborasi membawakan musik "Kuntulan" dari Banyuwangi. Nazar mengemukakan, pemilihan kelompok musik asing itu sudah melalui persetujuan kurator musik FSS 2006, Suka Hardjana. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006