Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan pihaknya masih menunggu laporan lebih rinci mengenai terhentinya proses operasi penambangan PT Freeport di Timika Papua, Rabu pagi. "Kami dapat laporan PT Freeport menutup produksinya mulai tadi pagi. Kami masih memantau apa yang sebenarnya terjadi. Kita sekarang ingin mendapat laporan yang jelas dulu dari lapangan," kata Purnomo usai mengikuti kunjungan kenegaraan PM Vietnam Phan Van Khai dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka Jakarta, Rabu. Menurut Purnomo, dari laporan yang diterimanya, terjadi blokade masyarakat setempat di daerah "mile 72 - 74" atau jalur menuju tambang emas tersebut, akibat perselisihan para penambang tanpa izin (Peti) dengan masyarakat. "Perselisihan itu lalu berkembang dan terjadi blokade. Kami belum tahu siapa yang melakukan blokade sehingga operasi Freeport ditutup," katanya. Menurutnya, keberadaan Peti memang biasa terjadi hampir di semua areal pertambangan, yang memanfaatkan hasil tambang yang belum dimanfaatkan perusahaan tambang tersebut. Mengenai kerjasama segitiga antara Pertamina, PetroVietnam dan Petronas, yang dibicarakan dalam pertemuan bilateral antara kedua negara itu, Purnomo mengatakan proses eksplorasi awalnya sudah dilakukan di tiga lokasi di tiga negara itu. "Di Vietnam di blok 10 - 11, di Malaysia di sabah, di Indonesia di Randugintung di perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur," katanya. Namun, Purnomo mengatakan belum mengetahui berapa volume minyak yang akan didapat di tiga lokasi pengobaran tersebut, karena saat ini baru memasuki proses awal eksplorasi. "Sekarang sedang dikerjakan dengan harapan ketiganya mendapat hasil yang baik. Ini masih eksplorasi awal jadi belum tahu kandungan minyaknya berapa banyak," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006