Beijing (ANTARA) - Kementerian Transportasi China (MTC) memperkirakan pemudik dan pelaku perjalanan lainnya selama musim libur Hari Buruh tahun ini bakal anjlok sekitar 62 persen dibandingkan dengan momentum yang sama pada tahun lalu.

Penurunan itu menyusul  larangan dari beberapa pemerintah daerah kepada warganya agar jangan meninggalkan rumah selama musim libur Hari Buruh untuk menghindari meluasnya COVID-19 gelombang terbaru.

Jumlah penumpang pesawat selama libur Hari Buruh tahun ini sekitar dua juta atau turun 77 persen dibandingkan tahun lalu, demikian regulator penerbangan sipil China dikutip media setempat, Sabtu.

Libur Hari Buruh di China berlangsung mulai Jumat (29/4) hingga Kamis (5/5).

Baca juga: Kode kesehatan digital Beijing diserang peretas asing

Sejak Kamis (28/4) hingga Kamis (5/5), kereta api China diperkirakan hanya bisa melayani 32 juta perjalanan.

Bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 117 trip.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menginstruksikan agen-agen perjalanan untuk tidak menjual paket wisata dari dan ke daerah-daerah berkategori risiko sedang hingga risiko tinggi COVID-19.

Sementara di Beijing yang sedang menghadapi gelombang kasus COVID-19 menutup sementara semua tempat hiburan dan objek wisata selama liburan Hari Buruh.

Badan Perfilman Kota Beijing, Jumat (29/4) malam, mengumumkan penutupan semua gedung bioskop di wilayah Ibu Kota itu mulai Sabtu hingga Rabu (4/5).

Otoritas kesehatan Beijing pada Jumat melaporkan 34 kasus baru COVID-19.

Setelah menggelar tes massal putaran kedua di 11 distrik, tercatat 228 kasus positif di Beijing.

Sejak munculnya gelombang terbaru pada akhir pekan lalu, warga Beijing diwajibkan melakukan tiga kali tes PCR dalam sepekan. 

Baca juga: 247 perusahaan asing di Shanghai masuk "daftar putih" untuk lanjutkan produksi
Baca juga: 90 persen jadwal penerbangan dari Guangzhou batal

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022