Cilegon, Banten (ANTARA) - Para pemudik memilih berangkat pada H-1 Lebaran atau Minggu (1/5) dari Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, demi menghindari kemacetan.

"Saya memang ingin berangkat H-1 agar tidak terjebak macet," ujar Manto, pemudik asal Kalideres, Jakarta Barat, kepada Antara di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu.

Manto menyebut bahwa dia dan keluarganya tidak mengalami kendala selama di berada di jalan. Tidak ada antrean kendaraan termasuk di tol.

Alhasil, perjalanan dari Kalideres sampai Pelabuhan Merak hanya memakan waktu 2,5 jam.

Baca juga: H-1 Lebaran, Sebanyak 35.000 pemudik berangkat dari Stasiun KA Jakarta

Sementara Febriyanto, warga Depok, mengaku sengaja berangkat ke Lampung H-1 Lebaran karena, berdasarkan pengalamannya, tidak banyak pemudik yang berangkat pada saat tersebut.

"Saya memang memperkirakan H-1 lengang seperti yang dulu-dulu. Kami melalui tol dan perjalanan cenderung sepi, dari Depok sampai Merak cuma 1,5 jam," tutur dia.

Pemudik bersepeda motor, Himawan, juga tidak merasakan kepadatan kendaraan yang menghambat kepergiannya dari Tangerang ke Pelabuhan Merak.

"Saya menunggu sampai situasi sepi baru pergi mudik. Tak ada macet sampai sini," kata Himawan.

Situasi Pelabuhan Merak dan sekitarnya semakin lengang setelah puncak arus mudik terlewati.

Puncak arus mudik di Pelabuhan Merak terjadi pada Jumat (29/4) atau H-3 Lebaran sampai Sabtu (30/4) pagi. Ketika itu total ada 37.692 kendaraan yang dibawa ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Banyaknya kendaraan kala itu membuat polisi melakukan berbagai rekayasa lalu lintas yang membuat kendaraan harus mengantre di tol dan beberapa jalan arteri di Cilegon.

Namun, kuantitas kendaraan terus menurun. Pada Sabtu (30/4) sampai Minggu (1/5) pagi, ada 36.683 kendaraan yang berlayar dari Merak menuju Bakauheni.

Pada Minggu siang, berdasarkan pantauan Antara, suasana di Pelabuhan Merak tak lagi ramai, termasuk pula di tol dan jalan arteri.

Baca juga: Hingga H-1, Pelni angkut 4.326 pemudik dari Pelabuhan Tanjung Priok

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022