Risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran
Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara mengimbau warga di daerah itu agar mewaspadai potensi terjadi cuaca ekstrem saat arus balik Lebaran 2022.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari Sugeng Widarko di Kendari, Jumat mengatakan BMKG Sultra mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah kabupaten/kota.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," katanya.

BMKG Sulawesi Tenggara memprakirakan dalam beberapa hari ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang berpotensi terjadi.

Baca juga: BMKG Sultra: Waspada bencana hidrometeorologi dampak cuaca ekstrem

Baca juga: BMKG Sultra minta warga waspada potensi hujan lebat disertai petir

Dia menjelaskan, kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti adanya tekanan rendah di utara Sulawesi

Bersamaan dengan itu, lanjut Sugeng, indek SOI dan ENSO signifikan dan massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sulawesi Tenggara sampai lapisan 700 mb mencapai 70 - 90 persen, indeks labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sulawesi Tenggara.

Selain itu, hangat suhu muka laut di wilayah sekitar Sulawesi Tenggara terutama bagian Perairan Baubau, Wakatobi dan Laut Banda, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sulawesi Tenggara.

"Berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya terpantau pergerakan angin dari Timur hingga Selatan memasuki Laut Banda Timur Sulawesi, perairan Wakatobi, hingga perairan Baubau dengan kecepatan angin lebih dari 20 knot" ujar dia.

Dia menyebut, potensi cuaca ekstrem pada 6 Mei 2022 dapat terjadi di Kabupaten Konawe, Muna, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Buton Utara, Muna Barat dan Wakatobi.

Selanjutnya, pada 7 Mei potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di Kabupaten Wakatobi, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, Konawe Utara, Buton Selatan Konawe Selatan, Kolaka dan Kota Kendari.

Berikutnya pada 8 Mei dapat terjadi di Kabupaten Kolaka, Konawe Selatan, Konawe, Buton Tengah, Buton Selatan, Wakatobi, Muna Barat, Kolaka Utara, Kota Kendari dan Baubau.

Sehari kemudian pada 9 Mei, potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di Kabupaten Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Kendari, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Kolaka Utara, Bombana, Muna, Kolaka Timur, Kolaka Utara.

Lalu, hari berikutnya, pada 10 Mei potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di Kabupaten Kolaka Utara, Konawe Utara, Wakatobi, Konawe dan Kota Kendari.

"Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi Perairan Manui Kendari, Baubau, Wakatobi, Banggai bagian selatan, dan Laut Banda Timur Sultra agar tetap selalu waspada, terutama mulai tanggal 7 Mei 2022," demikian Sugeng.

Baca juga: BMKG minta warga Sultra waspadai potensi cuaca esktrem sepekan

Baca juga: BMKG sebut Sultra alami curah hujan kategori menengah selama Desember

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022