Jakarta (ANTARA News) - Busana pengantin adat Yogyakarta yang dikenakan oleh Edhie Baskoro dan Siti Rubi Aliya Rajasa dalam resepsi pernikahan di Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu malam, didominasi warna merah menyala.

Ibas--sapaan akrab Edhie Baskoro--dan Aliya mengenakan pakaian adat khas Yogyakarta. Ibas mengenakan beskap sementara Aliya memakai kebaya dengan riasan paes ageng.

Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Hatta Rajasa mengenakan surjan merah, Ani Yudhoyono dan Okeu Rajasa mengenakan kebaya dengan warna senada.

Acara di JCC tersebut tepat dimulai pada pukul 19.00 WIB, kedua pengantin bersama masing-masing orang tua, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono serta Hatta Rajasa dan Okeu Rajasa langsung menuju pelaminan.

Sebelum menerima ucapan selamat dari para tamu, Prof. Dr. Arief Rahman, yang pada saat akad nikah di Istana Cipanas memberikan khotbah nikah, dalam resepsi kali ini membacakan doa bagi kedua pengantin.

Sejumlah tamu undangan yang tampak hadir, antara lain mantan Menteri Peranan Wanita Sulasikin Murpratomo, wartawan senior Bambang Harimurti, dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Sambil menerima ucapan selamat, Ibas dan Aliya dihibur dengan penampilan sejumlah artis, antara lain Dira Sugandi dan Vina Panduwinata serta diiringi oleh Orkestra Dian HP.

Sebelumnya, prosesi pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Siti Rubi Aliya Rajasa di Istana Cipanas, Cianjur, diakhiri dengan pemberian restu dari kedua orang tua dan juga sesepuh kedua keluarga.

Setelah menjalani proses akad nikah pada Kamis pagi, kedua mempelai kemudian menjalankan prosesi adat munggah, atau penerimaan pengantin pria di keluarga pengantin wanita.

Prosesi itu diawali dengan arak-arakan rombongan pengantin menuju dekat pelaminan diiringi dengan rebana. Setelah itu, keduanya duduk di depan panggung pelaminan dan menjalani prosesi suapan terakhir dari masing-masing ibu kedua mempelai.

Selanjutnya ayah dari masing-masing kedua mempelai memberikan restu dengan memercikkan air ke kening kedua mempelai.

Setelah itu, dijalankan prosesi cacap-cacapan yaitu pemberian restu oleh perwakilan pinisepuh dari keluarga mempelai yaitu oleh adik ipar Presiden Yudhoyono, Hadi Utomo.

Usai cacap-cacapan, kedua mempelai didampingi oleh kedua orang tua masing-masing menuju pelaminan. Tarian Pagar Penyambung kemudian diperagakan oleh pengantin wanita didampingi delapan pengiring yang salah satunya adalah adik Aliya Rajasa.

Tari Pagar Penyambung dilakukan oleh pengantin wanita yang berdiri di atas pinggan besar dari perak. Tarian ini melambangkan perpisahan mempelai wanita dari kehidupan remaja dan sikap serta tindakannya tidak bebas karena telah berada dalam kehidupan rumah tangga.

Saat Aliya menari, Ibas mendampingi dari belakang dan memperhatikan dengan saksama.

Usai tarian Pagar Penyambung, kedua mempelai kemudian sungkem meminta restu kepada Presiden Yudhoyono, Ani Yudhoyono, Hatta Rajasa, dan Okeu Hatta Rajasa.

Sungkem dan permintaan restu juga dilakukan kepada ibunda dari SBY, Siti Habibah, Ibunda dari Ani Yudhoyono, Sunarti Sarwo Edhie Wibowo dan ibunda Hatta Rajasa Siti Nurbaya.

Usai prosesi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan sambutan pihak keluarga yang diwakili oleh Djoko Suyanto.

Para tamu kemudian menyampaikan ucapan selamat, antara lain mantan Wapres Hamzah Haz, mantan Wapres Try Sutrisno, mantan Wapres Jusuf Kalla, Direktur UNESCO Irina Bokova, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, para duta besar negara sahabat, menteri kabinet Indonesia Bersatu II, sejumlah pejabat lainnya.

Sejumlah artis juga menyemarakkan panggung di Istana Cipanas, antara lain Andien, Vina Panduwinata, dan Vidi Alviano.

Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Rubi Aliya Rajasa, Kamis pukul 10.15 WIB secara resmi menikah dan menjadi suami istri setelah akad nikah yang berlangsung di ruang Yudhistira Istana Cipanas, Cianjur.

Ibas menjalani ijab kabul dengan berjabat tangan dengan Hatta Rajasa, ayah dari Aliya Rajasa.

Saat mengucapkan ijab kabul, Ibas cukup lancar mengucapkan kabul sementara Hatta Rajasa pun cukup lancar mengucapkan ijab.

Acara ijab kabul dipimpin oleh Kepala KUA Cipanas Muhtar dan disaksikan oleh Wapres Boediono dan Amien Rais sebagai saksi pernikahan.

Usai disahkan oleh penghulu, dan diamini oleh hadirin yang berada di dalam ruang, bertanda proses ijab kabul sah sesuai syariat Islam, Ibas yang mengenakan pakaian adat Palembang berwarna merah kemudian menerima kehadiran Aliya yang masuk ke ruangan akad nikah.

Ibas kepada Aliya memberikan mas kawin berupa koin emas seberat 100 gram dan seperangkat alat salat. Mas kawin kemudian diserahkan Ibas kepada Aliya dan ada proses sungkem dari Aliya pada Ibas.

Selanjutnya mereka menandatangani surat nikah sebagai salah satu syarat administrasi.

Proses akad nikah diawali mulai pukul 09.45 WIB dan berakhir pada 10.30 WIB. Di ruangan Yudhistira tersebut hadir mantan Wapres Try Sutrisno dan istri, mantan Wapres Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ibu Karinah Umar Wirahadikusuma dan sejumlah tamu undangan khusus karena kapasitas di ruang Yudhistira hanya untuk 28 tempat duduk, termasuk kedua orang tua kedua mempelai.

Sementara itu tamu yang tidak masuk ke ruang Yudhistira menyaksikan melalui sejumlah monitor televisi.

Khotbah nikah, diberikan oleh Prof. Dr. Arief Rahman, pakar pendidikan usai akad nikah.
(ANT/P008/B003)

Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2011