Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Pelabuhan Panjang, Lampung, akan dipersiapkan menjadi pelabuhan logistik untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

"Dalam beberapa kesempatan lalu sudah dibicarakan kepada Menteri BUMN, mengenai potensi Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan logistik," ujar Budi Karya Sumadi, di Bandarlampung, Sabtu.

Dia menjelaskan, adanya rencana menjadikan Pelabuhan Panjang menjadi pelabuhan logistik tersebut dilakukan untuk meningkatkan pelayanan, dengan memecah titik logistik di Pelabuhan Merak.

Baca juga: Menhub: Pelabuhan Panjang jadi alternatif penyeberangan tiap tahun

"Jadi dari Pelabuhan Panjang ini pengiriman logistik, nanti menuju Pelabuhan Ciwandan, Cilegon. Ini jadi langkah penting untuk mengurangi kepadatan di Merak," katanya.

Menurut dia, Pelabuhan Panjang sangat strategis untuk dijadikan sebagai tempat pengiriman logistik antarpulau karena waktu tempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh.

"Ini benar-benar strategis untuk logistik, jadi memang akan kita dorong agar bisa digunakan untuk itu, agar tidak terfokus di satu titik. Lalu di momen Lebaran nanti akan digunakan untuk rute alternatif bagi kapal penumpang," ucapnya.

Baca juga: 2.326 pemudik telah menyeberang melalui Pelabuhan Panjang

Adanya respons positif dikatakan oleh salah seorang pengemudi truk logistik di Bandarlampung, Sukiman.

"Bagus kalau logistik bisa lewat Pelabuhan Panjang, sebab akan lebih singkat perjalanannya dari pada ke Bakauheni," kata Sukiman.

Ia melanjutkan, selain memangkas waktu perjalanan menuju pelabuhan, dengan adanya rute penyeberangan logistik di Pelabuhan Panjang dapat membantu agar logistik yang dibawa dapat cepat sampai tujuan.

Baca juga: Kemenhub minta masyarakat manfaatkan Pelabuhan Panjang pada arus balik

"Kadang yang dibawa kita sopir truk logistik ini macam-macam. Kalau yang dibawa sayur atau buah tentu harus cepat jalannya, kalau memang akan dibuat di Pelabuhan Panjang harapannya tidak ada antrean lalu waktu tempuhnya juga bisa cepat," katanya.

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022