"Kita perlu mengembangkan konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal dengan gizi yang seimbang," kata Yayuk Farida Baliwati di sela-sela seminar nasional gizi yang digagas Badan Eksekutif Mahasiswa FEMA IPB di kampus Darmaga, Bogor, Minggu.
Yayuk Farida Baliwati mengemukakan, merujuk pada UU No 7/1996, yang dimaksud dengan pangan yaitu, sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah ataupun produk turunannya atau minuman bagi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan dan minuman.
Menurut Yayuk Farida Baliwati, pangan mempunyai fungsi penting dalam pengembangan biologi, ekologi, dan budaya.
Pangan atau zat gizi mengalami proses biologi setelah masuk dalam tubuh dan mempunyai pengaruh pada fungsi organ-organ tubuh untuk tumbuh kembang dan kesehatan yang optimal, sehingga produktif.
Yayuk Farida Baliwati melanjutkan, pangan juga berfungsi dalam pengembangan ekologi, yaitu hubungan antara manusia dengan sesama manusia maupun perlakuan manusia terhadap lingkungan atau alam.
Selanjutnya fungsi budaya dari pangan, yaitu menyangkut aspek sosial, ekonomi, politik dan proses budaya, mempengaruhi jenis pangan yang dikonsumsi, bagaimana mengelolanya, bagaimana cara mengonsumsinya, kapan dan di mana mereka makan.
Yayuk mengatakan, makanan memiliki tiga kegunaan, yaitu sumber tenaga, sumber zat pembangun alias protein, dan sumber zat pengatur vitamin dan mineral.
Pangan sebagai sumber tenaga dan lemak terdapat pada umbi-umbian, minyak, biji dan buah, gula, berminyak, dan serealia.
Sedangkan sebagai sumber zat protein terdapat pada pangan hewani dan kacang-kacangan. Adapun sayur dan buah memiliki kegunaan dalam mengatur vitamin dan mineral.
Mengingat betapa pentingnya peran pangan dalam kehidupan, Yayuk Farida Baliwati menyerukan agar masyarakat membudayakan konsumsi berbasis sumberdaya lokal dengan memperhatikan gizi yang baik. (ANT-053/E001)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
