Manado (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), tabah dan sabar dalam menghadapi musibah tersebut. "Bapak Presiden mengirim salam dan meminta tabah dan sabar dalam menghadapai musibah bencana alam ini," kata Menteri Koordinator Kesejehtaraan Rakyat (Menko Kesra), Aburizal Bakrie ketika mengunjungi korban bencana tanah longsor di Kelurahaan Minuangan - Paal dua, Manado. Menko Kesra ketika meninjau korban ditempat penampungan berlokasi di Sekolah Menengan Pertama (SMP) Neg. IX di kelurahan tersebut, didampingi Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, Menteri Lingkungan Hidup, Rachmat Witular dan Gubernur Sulut, SH Sarundayang. Menko Kesra mengatakan, pemerintah menaruh perhatian terhadap musibah bencana alam ini dan akan membantu memperbaiki rumah yang rusak akibat tanah longsor atau hanyut terbawa banjir. Pada kesempatan itu, Menko Kesra juga sempat bertanya kepada beberapa ibu-ibu korban bencana alam, tentang keberadaan keluarga korban dan mengenai bantuan bahan makanan. Sejumlah pengungsi juga berharap pemerintah memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah yang rusak seperti kayu, seng dan semen. "Kami sangat membutuhkan bahan-bahan bangunan untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat bencana alam tanah longsor," kata Marthen, korban bencana alam yang harus hidup ditempat penampuangan itu karena rumahnya rusak parah. Kunjungan kerja di daerah ini, Menteri bersama rombongan usai meninjau lokasi bencana alam itu, langsung menunju ke rumah dinas Walikota Manado dan selanjutnya ke penginapan. Sesuai jadwal, Menteri bersama rombongan pada keesokan harinya (24/2) akan mengadakan pertemuan dengan jajaran pemerintah Propinsi Sulut dan meninjau lokasi korban bencana alam banjir bandang di Kabupaten Minahasa. Bencana alam tanah longsor dan banjir di Manado, Minahasa, dan Minahasa Selatan pada tanggal 13, 19 dan 21 Pebruari 2006, tercatat sekitar 33 tewas dan puluhan luka parah serta sejumlah sarana dan prasarana umum, ratusan rumah rusak parah, total kerugian mencapai Rp161 miliar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006