Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan aparat terkait untuk menginvestigasi insiden runtuhnya Jembatan Kartanegara di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi.

"Cegah jangan sampai ada bencana lagi, kemudian lakukan investigasi," kata Presiden saat melakukan komunikasi jarak jauh dengan sejumlah pejabat daerah Kalimantan Timur dalam acara Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Bukit Merah Putih, Sentul, Citeureup, Bogor, Senin.

Yudhoyono meminta pemerintah daerah setempat juga bertindak cepat dalam upaya menyelamatkan dan mencari korban.

Dia juga meminta semua pihak untuk bekerjasama memulihkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat setempat.

Sementara itu, satu orang korban Jembatan Kartanegara di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang runtuh telah ditemukan pada Minggu malam.

Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana pada Kantor Kesbang Linmas Kutai Kartanegara, Herlambang, Senin dinihari, membenarkan temuan satu korban korban runtuhnya Jembatan Kartanegara tersebut.

"Korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi ambruknya jembatan sekitar pukul 21.30 WITA," ungkap Herlambang.

Data pada Posko Orang Hilang Ambruknya Jembatan Kartanegara di Tenggarong Kutai Kartanegara hingga Minggu malam tercatat 33 orang dilaporkan masih hilang oleh keluarganya.

Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu sekitar pukul 16.30 WITA runtuh dan saat kejadian kondisi lalu lintas cukup ramai.

Jembatan Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas Sungai Mahakam yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Tenggarong. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga mencapai 270 meter dari total panjang jembatan sekitar 710 meter.

Jembatan yang diresmikan pada 2001 tersebut merupakan sarana penghubung utama Kota Samarinda dengan Kecamatan Tenggarong Seberang, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Francisco, Amerika Serikat.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011