imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak yang salah satunya mencakup vaksin pencegahan hepatitis serta membiasakan PHBS
Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Wilayah Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja, PhD menekankan pentingnya imunisasi dasar lengkap dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan hepatitis akut.

"Kita harus mendorong cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak yang salah satunya mencakup vaksin pencegahan hepatitis serta membiasakan PHBS," kata Henky di Makassar, Senin.

Selain imunisasi, pemenuhan gizi juga dinilai berperan penting dalam upaya pencegahan penyakit hepatitis. Maka makan makanan bergizi dan pola PHBS terutama kebiasaan mencuci tangan akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penularan penyakit.

Baca juga: Menkes: Suspek hepatitis akut di Indonesia ada 15 kasus

Secara umum penyakit hepatitis akut terjadi karena ditularkan oleh virus yang menular melalui saluran pernapasan dan pencernaan.

"Hingga saat ini dampaknya bisa fatal karena prosesnya cepat maka sering lambat disadari dan ditangani," ujar Henky.

Saat ini, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan arahan terkait kewaspadaan dan pencegahan terhadap penyebaran virus hepatitis ke semua tingkatan.

Baca juga: Menko PMK: Biaya perawatan pasien hepatitis ditanggung BPJS Kesehatan

Di tengah perkembangan teknologi, menurut Henky, penting menyampaikan soal kesadaran pencegahan hoaks seputar penyakit hepatitis yang dianggap justru bisa berimbas negatif pada faktor-faktor pencegahan. Hingga masyarakat tidak percaya pada imunisasi/vaksinasi.

Sementara, kata Henky, imunisasi dasar lengkap menjadi upaya paling efektif melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, maupun vaksinasi COVID-19 yang ditujukan untuk penuntasan pandemi.

Saat ini, belum ada ditemukan kasus hepatitis akut di Indonesia Timur, namun tercatat ada 15 kasus terindikasi hepatitis akut di Indonesia.

Baca juga: Menko PMK: Pencarian penyakit berpotensi mewabah dilakukan pasif-aktif

"Sejauh ini, kita masih meraba dan akan butuh waktu untuk mengetahui secara pasti penyebab hepatitis misterius ini," ujar dia.

Terpenting, kata Henky yakni mengedukasi publik tentang penyakit ini dengan informasi tepat dan mencegah penyebaran hoaks yang bisa mensabotase upaya-upaya yang sudah berlangsung untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap serta vaksinasi COVID-19.

Lima tips agar virus hepatitis tidak masuk melalui saluran pencernaan, yakni rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam kondisi matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Baca juga: Pemprov Jatim waspadai hepatitis akut bergejala berat pada anak

Baca juga: UNICEF dan Dinkes Sulsel gandeng mubaligh sukseskan BIAN

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022