Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala tim dayung Indonesia Muhammad Hadris meminta atlet untuk tetap fokus dan menyebut kunci pada final yang bergulir di Thuy Nguyen Hai Phong Aquatics Center, Hai Phong, Rabu (11/5) adalah penerapan strategi.

"Saya kira anak-anak sudah siap. Saya minta mereka jangan lengah. Final adalah perlombaan sesungguhnya. Kami mematangkan strategi dan terpenting atlet fokus mengikuti race plan yang sudah ditetapkan," kata Hadris dalam keterangan tertulis, Rabu.

Sebanyak empat wakil dari cabang olahraga dayung yakni women quadruple sculls (W4X), lightweight men’s double sculls (LM2X), men’s double sculls (M2X), dan women’s four (W4-) akan melakoni babak final hari ini yang dimulai pada pukul 10:00 WIB.

Saat ANTARA mengonfirmasi, Hadris menyebut tiga di antaranya paling berpotensi untuk meraih medali emas. "LM2X, M2X dan kemungkinan di W4- juga," kata Hadris.

Baca juga: Pedayung Indonesia mulai perjuangan bidik tujuh emas SEA Games Vietnam

Dia juga optimistis hari ini, dayung dapat menyumbang medali emas merujuk pada hasil babak preliminary selama dua hari sebelumnya.

Pada nomor LM2X, Indonesia memiliki Kakan Rusmana Ardi Isedi yang pada babak preliminary, Senin (9/5) menempati urutan ketiga dengan membukukan 6 menit 33.968 detik.

Sementara pada nomor M2X, Sulfianto Memo menjadi yang terdepan saat babak preliminary dengan 7 menit 12.891 detik. Lalu, Syiva Lisdiana/Aisah Nabila
Julianti/Chelsea Corputty pada fase preliminary di urutan kedua dengan 8 menit 09.518 detik.

Sedangkan Putri Agni Anugerah Maslin Efrilia/Annisa Meilani Yahya/Dewi Purwanti yang turun pada nomor W4X finis kedua saat preliminary dengan 9 menit 08.000 detik.

"Dua hari sebelumnya, kami masih preliminary race yang kami maksimalkan sebagai cari tahu peta kekuatan dan atur strategi. Tapi hasil hari kedua ini juga kami melihat negara lain juga menyimpan kekuatan," kata Hadris.

Baca juga: Timnas dayung Indonesia TC sebulan di Belanda untuk SEA Games Hanoi
Baca juga: Tim dayung Indonesia adaptasi dengan arena SEA Games

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022