Sukoharjo (ANTARA News) - Sebanyak empat desa di Kecamatan Nguter dan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dilanda banjir dari luapan air sungai Bengawan Solo, Sabtu malam.

Empat desa yang terendam tersebut adalah Kepuh dan Kedungwinong (Kecamatan Nguter), Sanggrahan serta Langenharjo (Kecamatan Grogol). Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB mengakibatkan air sungai itu meluap.

Hingga pukul 22.00 WIB, genangan air setinggi 50 centimeter di pemukiman warga di Desa Kedungwinong dan Kepuh belum surut.

Camat Nguter Setyo Aji Nugroho mengatakan, hujan yang turun hingga petang hari tersebut membuat Sungai Jlantah yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo meluap dan tidak dapat menampung volume air yang tinggi sehingga menggenangi rumah warga.

"Laporan yang kami terima sementara ini adalah 62 rumah warga di tiga dukuh terkena air bah yang tingginya 50 centimeter itu," katanya.

Tiga pedukuhan tersebut adalah Kragilan (12 rumah), Bendungan (20 rumah) di Desa Kedungwinong dan Widoro (30 rumah) di Desa Kepuh.

"Air bah yang menggenangi rumah warga itu semakin berkurang sekitar lima centimeter setiap jamnya. Semoga hujan tidak lagi turun malam ini sehingga air bah bisa surut dari pemukiman warga," kata dia.

Berdasarkan informasi, kata Setyo, hingga pukul 20.30 WIB, ketinggian air di Sungai Bengawan Solo memasuki tingkatan Siaga I, dengan ketinggian air mencapai tujuh meter.

Camat Grogol Agustinus Setyono mengatakan, tiga rukun warga tergenangi air setinggi sekitar 30 centimeter.

"Banjir memang sering sekali melanda dua desa itu karena desa itu berbatasan langsung dengan aliran anak Bengawan Solo," katanya.

Namun, kata dia, genangan air tersebut langsung surut setelah sekitar dua jam memasuki rumah-rumah warga.

Hingga Sabtu malam, para warga di setiap desa yang terkena banjir tetap bersiaga di sekitar pemukiman mereka untuk mengantisipasi kemungkinan kembali turunnya hujan yang dapat mengakibatkan bencana itu.

Di Kecamatan Nguter, satu regu Tim SAR juga bersiaga untuk membantu para warga setempat, patroli, dan langkah antisipasi lainnya terkait banjir.

(ANT-202/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011