Klaten (ANTARA News) - Ratusan penumpang kereta api (KA) Prambanan Ekspres (Prameks) K238001 yang melakukan perjalanan dari Solo menuju Yogyakarta, Minggu, dipindahkan ke kereta api lain akibat sarana transportasi yang mereka tumpangi tersebut tiba-tiba mengeluarkan asap.

Peristiwa tersebut terjadi ketika kereta api melaju di Dusun Sekaran, Desa Pakis, Kecamatan Wonosari, Klaten sekitar pukul 09.30 WIB.

"Sebelum diberangkatkan, di Stasiun Jebres Solo kondisi kereta api dinyatakan baik dan layak jalan, namun tiba-tiba sampai di wilayah Pakis, Delanggu keluar asap dan mengeluarkan bau seperti terbakar. Saya dan penumpang panik, akhirnya kereta dihentikan mendadak," kata Masinis KA Prameks K238001 Muhammad Indrawadi.

Jarak lokasi pemberhentian kereta api tersebut sekitar satu kilometer dari Stasiun Delanggu, Klaten.

Setelah berhenti sekitar 30 menit di lokasi tersebut, para penumpang yang berjumlah sekitar 200 orang akhirnya berinisiatif untuk jalan kaki menuju Stasiun Delanggu.

"Sesampainya di Stasiun Delanggu, mereka dialihkan untuk naik kereta api lain agar bisa melanjutkan perjalanan, yakni sebagian ikut KA Prameks lainnya, sebagian lagi naik KA Madiun Jaya yang juga menuju Yogyakarta," kata Kepala Humas Daerah Operasional (DAOP) VI Yogyakarta Eko Budiyanto.

Dikatakan, asap dan percikan api yang sempat keluar tergolong kecil, sehingga petugas KA yang ada dalam rangkaian kereta api tersebut langsung mengupayakan pemadaman dengan menggunakan alat keselamatan kerja yang sudah tersedia.

Menurut Eko, peristiwa tersebut bukan untuk yang pertama kali dialami KA Prameks karena sebelumnya pernah terjadi peristiwa serupa, yakni bagian "frame" atau lubang angin yang ada di rangkaian KA juga mengeluarkan asap akibat pembakaran.

Namun untuk penyebab keluarnya asap pada KA Prameks jenis KRD II kali ini, kata Eko, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah disebabkan oleh sampah seperti peristiwa sebelumnya atau disebabkan oleh faktor lain. (ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011