ongkos produksi makin melonjak sedangkan perajin tak bisa menaikan harga kerupuk karena takut tidak laku dijual
Pekalongan (ANTARA News) - Rindu mengonsumsi kerupuk akhirnya datang juga lantaran sejumlah industri kecil kerupuk terung di Kota Pekalongan, Jawa Tengah kini terancam gulung tikar terkait naiknya harga tepung dan minyak goreng.

Ketua Paguyuban Perajin Kerupuk Terung Sokorejo, Kota Pekalongan, Fahrudin di Pekalongan, Senin, mengatakan kenaikan harga bahan baku yag sudah terjadi hampir sebulan terakhir ini telah menyulitkan perajin memproduksi kerupuk.

"Saat ini saja sudah ada lima perajin kerupuk terpaksa menutup usahanya karena mereka terus merugi," katanya.

Ia mengatakan jika kenaikan harga bahan baku, seperti tepung dan minyak goreng terus bertahan maka dipastikan industri kecil kerupuk di Pekalongan akan tutup.

"Selama ini, ongkos produksi makin melonjak sedangkan perajin tak bisa menaikan harga kerupuk karena takut tidak laku dijual," katanya.

Menurut dia saat ini jumlah industri kecil kerupuk yang masih bertahan beraktivitas sebanyak 22 unit meski mereka harus mengurangi volume produksinya.

"Sebagian perajin tidak setiap hari memproduksi kerupuk melainkan dua kali selama seminggu. Karena itu, kami berharap pemerintah memberikan solusi agar perajin kerupuk tetap bertahan dan mendapatkan keuntungan," atanya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Pekalongan, Gunindyo mengatakan pemkot belum menerima laporan dari perajin kerupuk terkait kenaikan harga bahan baku kerupuk.

"Kami belum bisa memastikan jumlah perajin kerupuk yang mengalami gulung tikar karena belum menerima laporan. Kami akan mengecek persoalan yang sedang dihadapi mereka," katanya.

Menurut dia pemkot akan memfasilitasi pada parajin kerupuk jika mereka masih kekurangan permodalan.

Jumlah sentra industri kecil kerupuk di Kelurahan Sokorejo, Kecamatan Pekalongan Timur sebanyak 27 unit dengan mempekerjakan 57 orang.

"Nilai investasi industri kecil kerupuk mencapai sekitar Rp580,3 juta sedangkan produksinya mencapai 18.700.000 kerupuk per tahun," katanya.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011