Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pemerintahan Jepang di bawah Yoshihiko Noda menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan kerjasama dengan pemerintah Indonesia.

Staf khusus presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah kepada wartawan di Nusa Dua, Kamis malam mengatakan hal tersebut disampaikan dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan utusan khusus PM Noda, Katsuya Okada di Nusa Dua, Kamis malam.

Dalam pertemuan itu, Katsuya Okada menyampaikan surat dari PM Noda yang mulai menjabat sebagai PM Jepang pada 30 Agustus 2011.

"Jepang, esensinya mereka miliki pemerintahan baru dan ingin membina hubungan pada tataran personal dan menegaskan komitmen jangka panjang Jepang ke Indonesia," kata Faizasyah.

Sebelumnya, saat pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit, Presiden Yudhoyono menyampaikan apresiasinya atas kehadiran delegasi Jepang pada acara Bali Democracy Forum dan mengatakan bahwa antara Indonesia dan Jepang memiliki hubungan yang sangat baik.

"Terima kasih atas kehadirannya dalam Bali Democracy Forum, saya ingat saat ke Jepang, (Katsuya Okada-red) menjabat sebagai Menlu dan memiliki komitmen meningkatkan kerjasama antara Jepang dan Indonesia," kata Presiden.

Presiden juga mengatakan hubungan baik antara dirinya dengan PM Noda dapat mendorong peningkatan hubungan antara Indonesia dan Jepang.

Sepanjang Kamis (8/12) di sela-sela penyelenggaraan Bali Democracy Forum dan juga usai penyelenggaraan kegiatan tersebut Presiden Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dan menerima kunjungan kehormatan dari delapan delegasi negara sahabat.

Masing-masing Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad Bin Jasim Bin Jabr Al-Thani, Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa dan PM Mongolia Sukhbataar Batbold.

Pada Kamis malam, Presiden juga menerima kunjungan Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay, Deputi PM Turki Bulent Arinc, utusan khusus PM Papua Nugini Ano Pala dan utusan khusus PM Jepang Katsuya Okada.

Teuku Faizasyah mengatakan saat bertemu dengan PM Xanana juga dibicarakan undangan bagi Presiden Yudhoyono untuk hadiri peringatan 10 tahun kemerdekaan Timor Leste. Demikian juga saat bertemu dengan PM Mongolia dibicarakan rencana Presiden memenuhi undangan PM Mongolia untuk berkunjung ke negara tersebut.

Sementara dalam pertemuan dengan PM Qatar dibicarakan ketertarikan Qatar untuk terus berinvestasi di Indonesia.

"Qatar, sampaikan komitemen untuk investasi di Indonesia, banyak peluang kerjasama, satu hal menarik menanggapi minat Qatar, presiden kirim satu delegasi untuk melihat potensi ekonomi ke Qatar tahun depan dan akan kirim satu tim. Mereka tertarik investasi di Indonesia. Presiden secara khusus sampaikan MP3EI dan Qatar siap menanamkan modal namun angka belum ditetapkan," kata Faizasyah.

Pada Jumat pagi, Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dijadwalkan bertolak menuju Semarang untuk menghadiri peringatan hari anti korupsi se-dunia dan juga membuka musyawarah nasional Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). (P008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011