Rian yang tiba kembali di Pekanbaru, Riau Jumat ini (9/12), mengaku bangga dan terharu atas penghargaan yang diraihnya.
"Saya saja tidak menyangka kalau akan menang dalam perlombaan ini," ujarnya.
Menurut pria yang senang dengan sapaan Rian FB Anggoro ini, Anugerah Adiwarta 2011 adalah penghargaan prestisius untuk insan pers.
"Kemenangan adalah sebuah kebanggan bagi siapa saja yang ikut dalam anugerah nasional ini. Bagi yang gagal, maka akan termotifasi untuk menjadi yang lebih baik," tuturnya.
Selain Febrianto Budi Anggoro, para pewarta lain dari beberapa media juga mendapat anugerah tahunan itu pada kategori berbeda, seperti Haorrahman Dwi dari Kompas Gramedia yang meraih satu penghargaan di Bidang Olahraga dengan karya "Tokoh Olahraga yang Mulai Terlupakan".
Para penerima penghargaan mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp18 juta, sementara finalis lain (non kategori) mendapatkan sertifikat dan uang tunai senilai Rp3 juta.
Dalam acara anugerah jurnalistik yang dimulai sejak 29 Maret hingga 1 Oktober 2011 ini, panitia sebelumnya telah mengumpulkan sedikitnya 1.262 karya, mulai dari foto hingga tulisan sejenis artikel.
Seluruh karya yang masuk kemudian disaring oleh dewan juri untuk menentukan penerima penghargaan per kategori yang telah disepakati sebelumnya.(*)
KR-FZR
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
