Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mendorong forum Digital Economy Working Group (DEWG) G20 melanjutkan pembahasan soal konektivitas digital.

"Saya percaya kita semua telah menyaksikan peran penting teknologi informasi dan komunikasi dalam membantu masyarakat mengatasi dampak pandemi COVID-19," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate saat pembukaan pertemuan kedua DEWG di Yogyakarta, Selasa.

Baca juga: Kominfo sebut ITF berperan sukseskan DEWG G20

Menkominfo menekankan arti penting mengatasi kesenjangan digital dengan membangun konektivtas digital atau infrastruktur telekomunikasi. Pada sidang kedua DEWG, Johnny meminta agar pembahasan fokus pada arti penting inklusivitas, memberdayakan dan berkelanjutan dalam memperkuat posisi global sebagai upaya pemulihan pandemi COVID-19.

Kesenjangan digital masih nyata hingga sekarang, data International Telecommunication Union (ITU) tahun 2021 menunjukkan ada 2,9 miliar orang di dunia ini yang belum pernah menggunakan internet.

Sementara data Bank Dunia untuk Indonesia, sekitar 94 juta orang dewasa tidak bisa mengakses internet melalui perangkat seluler pada 2019.

"Kesenjangan digital masih menjadi tantangan. Dan bahkan lebih sedikit lagi yang memiliki akses ke internet broadband tetap. Masalah konektivitas seperti itu, menuntut kami di Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk bekerja lebih keras dalam menyediakan infrastruktur digital yang stabil dan kuat," kata Johnny.

Kesenjangan digital menjadi salah satu alasan mengapa forum DEWG G20 perlu membahas isu konektivitas digital. Kominfo, selaku pengampu Digital Economy Working Group berupaya menjembatani kesenjangan ini melalui kolaborasi yang lebih kuat agar infrastruktur digital tersebar diantara negara anggota G20 dan dunia.

"Menyadari latar belakang tersebut, akses ke konektivitas digital tetap menjadi tugas penting bagi kita semua. Inilah sebabnya mengapa Kelompok Kerja Ekonomi Digital berupaya mendorong penyebaran infrastruktur digital secara besar-besaran antara negara G20 dan seluruh dunia," kata Johnny.

Pembahasan konektivitas menjadi semakin relevan karena ada gejolak ekonomi global yang berpengaruh pada pasokan pangan, komoditas, ketersediaan energi dan menyebabkan tingkat inflasi melonjak.

"Yang pada gilirannya mempengaruhi daya beli masyarakat global serta pasar kerja. Meskipun demikian, optimalisasi teknologi digital memunculkan harapan karena memungkinkan kita untuk bersama-sama menavigasi lanskap ekonomi digital di tengah krisis," kata Johnny.

Sidang kedua DEW dihadiri secara langsung oleh 15 delegasi negara anggota G20, yaitu Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Prancis, Jerman, Inggris, India. Kemudian, Italia, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Turki, dan Uni Eropa.

Baca juga: Kudapan khas Yogyakarta disuguhkan dalam sidang kedua DEWG G20

Baca juga: Menkominfo apresiasi kehadiran delegasi DEWG G20

Baca juga: Sidang kedua DEWG G20 hadirkan kesenian wayang kulit


 

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022