Palu (ANTARA News) - Kepolisian Resor Banggai, Sulawesi Tengah, menangkap seorang buronan yang diduga pelaku pengrusakan Bandara Syukuran Amir Aminuddin Luwuk pada Sabtu, 9 April 2011.

"Pelakunya sudah ditangkap, namanya Rolly," kata Kapolres Banggai AKBP Dadan yang dihubungi wartawan per telepon dari Banggai, Sabtu.

Kapolres Dadan enggan merinci kronologis penangkapan Rolly, termasuk waktu dan lokasinya.

Menurut Kapolres, kasus perusakan Bandara Syukuran Amir Aminuddin Luwuk itu kini diambil alih dan ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulteng.

Sejauh ini polisi belum mengetahui pasti apa peran pelaku Rolly dalam pengrusakan bandara tersebut karena yang bersangkutan belum diperiksa.

"Saat ini pelakunya sudah dibawa ke Palu untuk pemeriksaan lebih lanjut karena kasusnya ditangani oleh Polda Sulteng," kata mantan Kapolres Banggai Kepulauan, Sulteng itu.

Diperoleh keterangan, tertangkapnya pelaku Rolly itu berkat informasi dari warga yang kemudian segera ditindaklanjuti oleh polisi di lapangan.

Pelaku Rolly ditangkap pada Sabtu (17/12) dini hari sekitar pukul 01.00 WITA di sebuah kafe di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai.

Tidak lama diamankan di Mapolres Banggai, Rolly segera dibawa oleh aparat Reserse Kriminal Polda Sulteng ke Palu yang saat itu kebetulan melakukan kegiatan supervisi di Polres Banggai.

Dalam kasus pengrusakan bandara itu, polisi berhasil mengidentifikasi empat kawanan pelakunya.

Namun polisi baru menetapkan dan menahan dua tersangkanya bernama Baktiar dan Altris, keduanya warga Luwuk di Mapolda Sulteng.

Dengan tertangkapnya Rolly, polisi kini memburu seorang lagi pelakunya berinisial Jm yang saat ini masih buron.

Khusus tersangka Altris, selain diduga merusak bandara, yang bersangkutan juga ditangkap dan ditahan karena diduga melakukan penganiayaan terhadap ajudan Murad Husain, seorang pengusaha Banggai di Bandara itu.

Insiden penyerangan dan pengrusakan fasilitas bandara Bubung pada Sabtu sore (9/4) itu dilakukan oleh sekelompok pendukung salah satu calon Bupati Banggai.

Akibatnya, sejumlah kaca jendela ruang VIP bandara pecah dan perabot lainnya rusak berantakan karena dilempari ratusan orang.

Aksi anarkis itu terkait dengan hasil Pilkada di Kabupaten Banggai yang tidak disetujui oleh massa pendukung salah satu kandidat.

Saat itu, peserta pilkada yang unggul dalam perhitungan suara akan berangkat ke Makassar, Sulawesi Selatan, melalui Bandara Syukuran Amir Aminuddin.

Massa yang mendengar informasi itu lalu berupaya mencegah kepergiannya dengan berdiri di landas pacu pesawat, dan melempari kaca-kaca bandara dengan batu serta benda keras lainnya.

(ANT-106)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011