Yogyakarta (ANTARA News) - Film Vietnam tentang persoalan sosial menjadi punutup Jogja-Netpac Asian Film Festival ke-enam di Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu.

Direktur Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) ke-enam di Yogyakarta, Sabtu malam, mengatakan film karya Sutradara asal Vietnam Phang Dang berjudul Bi Don`t Be Afraid menutup seluruh rangkaian JAFF, yang diselenggarakan sejak 13 Desember.

Dia mengatakan Film Bi Don`t Be Afraid berdurasi 93 menit berkisah tentang persoalan sosial di Vietnam mampu menarik minat 280 penonton.

Ia mengatakan dalam penutupan tersebut, JAFF yang konsisten mendukung perkembangan film di Asia juga memberikan tujuh penghargaan film, yaitu golden hanoman award, silver hanoman award, geber award, netpac award, blencong award dan dua penghargaan baru di JAFF yaitu life time achievement dan jury special mention

"Life Time Achievement diberikan kepada aktor yang konsisten dan berdedikasi terhadap sinema asia. Garin Nugroho selaku Presiden JAFF langsung memberikan penghargaan tersebut kepada tokoh yang dianggap layak menerimanya," katanya.

Ia mengatakan JAFF pada tahun ini mampu menarik minat 4.125 penonton di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Lembaga Indonesia Perancis (LIP) dan Bioskop XXI.

"Setiap hari hampir 1000 orang datang menyaksikan pemutaran berbagai sinema dari Asia," kata dia.

Menurut dia, jumlah komunitas film pada JAFF tahun ini juga lebih banyak ketimbang tahun lalu, yakni 50 forum
komunitas dari berbagai daerah di Indonesia, seperti, Bandung, Surabaya, Semarang, Salatiga, Makasar, Cimahi, Malang, dan Yogyakarta.

Ia mengatakan perkembangan penonton dan komunitas yang hadir dalam JAFF bisa menjadi tolok ukur masyarakat Yogyakarta semakin menghargai kesenian.

Dia mengatakan semakin tinggi jumlah penonton dan komunitas yang berpartisipasi menunjukkan masyarakat melihat sinema tidak hanya sekadar film yang diputar di bioskop, melainkan terdapat banyak pilihan sinema dengan tema dan sudut pandang berbeda.

"Pola menonton yang berkembang dan banyaknya komunitas film di Yogyakarta menunjukkan sesuatu yang positif dalam perkembangan sinema," katanya.(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011