Negara (ANTARA News)- Warga Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Sabtu menggelar upacara ruwatan bumi di Pantai Baluk Rening yang diduga merupakan kuburan massal korban terkait peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (PKI).

Upacara ruwatan ini dihadiri Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD, I Ketut Sugiasa, Ketua PHDI Jembrana, I Ketut Semaraguna dan Camat Negara, Kariadi Erawan.

Ketua Panitia Ruwatan, I Ketut Sinda mengatakan, rangkaian prosesi ruwatan antara lain dengan melakukan pecaruan (pembersihan) di tiga lokasi, yaitu perbatasan desa, perempatan desa dan catus pata (pusat) desa.

Menurut Sinda, upacara ini bertujuan mohon keselamatan sekaligus membersihkan alam sekitar khususnya Pantai Baluk Rening yang diduga pernah jadi kuburan massal.

Dugaan adanya kuburan massal di lokasi diperkuat dengan munculnya tulang belulang manusia di sekitar pantai saat tergerus abrasi.

"Puncak upacara kita lakukan di Pantai Baluk Rening dengan melarung beberapa sesaji," kata Sinda, yang juga Bendesa Adat Baluk ini.

Menurutnya, upacara sejenis pernah pihaknya lakukan dan dari rapat serta petunjuk sulinggih (sesepuh) adat, upacara kembali dilakukan.

Sinda dan masyarakat setempat berharap, dengan upacara ini warga akan diberikan keselamatan, kesejahteraan serta roh yang meninggal tidak menganggu.

"Kami harap roh yang sudah meninggal mendapatkan tempat yang layak di alam sana sehingga tidak menganggu," ujarnya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati, Kembang Hartawan berharap, upacara ruwatan ini bisa memberikan keselamatan dan ketentraman bagi Desa Baluk termasuk Kabupaten Jembrana. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011