Jakarta (ANTARA News) - Uskup Agung Jakarta, Monsignor Ignasius Suharyo, dalam renungan misa di Katedral, Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa bangsa yang terang dapat membangun kebudayaan hidup dan kasih serta melahirkan rasa kesetiakawanan.

"Bangsa yang melihat terang adalah bangsa yang membangun kebudayaan hidup dan budaya kasih," ujarnya dalam misa pontifikal yang dihadiri ratusan jemaat Katedral.

Uskup menyebutkan saat ini banyak sekali masyarakat yang hidup berkecukupan namun tidak menyakini nilai hidup yang diperjuangkan.

Untuk itu, Uskup mengingatkan kepada jemaat agar memiliki kehormatan, tidak mengabdi kepada kekuasaan dan membiarkan keserakahan menguasai hidup.

"Berhala besar adalah keserakahan yang didukung oleh kekuasaan atas hilangnya ketulusan dan kejujuran, menipiskan persaudaraan dan solidaritas sosial," katanya.

Uskup mengatakan manusia harus menjadi pribadi yang terhormat dan bermartabat serta bersinar demi kesetiakawan seperti yang telah diajarkan Nabi Yesaya.

Inilah embrio untuk menjadi bangsa yang terang dan membangun budaya kasih serta kehidupan untuk menghindarkan segala pengaruh trinitas tidak kudus.

"Bangsa yang melihat terang besar adalah sama dengan manusia yang terhormat dan bermartabat. Mereka adalah pribadi yang dicerahkan sang terang yang bersinar demi kesetiakawanan," ujar Uskup.

Tema Natal pada 2011 di Katedral adalah "Ekaristi, Sumber Berkat dalam keluarga" dengan pelaksanaan misa yang didominasi dengan bunga katsuba sebagai hiasan natal berwarna merah.

Dengan hiasan katsuba berwarna merah diharapkan selain secara fisik membawa keceriaan, keindahan dan kehangatan Natal bagi seluruh umat, juga dimaknai dengan harapan adanya perubahan pada hati setiap insan.

Sementara, misa pada Natal di Katedral dilaksanakan pada pukul 06.00 WIB, misa kedua pukul 07.30 WIB, misa Pontifikal pukul 09.00 WIB, misa Keluarga pukul 11.00 WIB dan misa terakhir pada pukul 18.00 WIB.

Para Jemaat Katedral tampak mulai memadati gereja mulai pukul 08.00 WIB menjelang pelaksanaan misa Pontifikal.

Panitia menyediakan tenda, kursi dan layar LCD berukuran besar di halaman gereja untuk menampung jemaat yang tidak bisa memasuki gedung Katedral.

Namun, jumlah jemaat hari ini diprediksi hanya mencapai 1.000 orang, tidak mencapai jumlah jemaat yang diperkirakan mencapai 5.000 pada misa malam Natal.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mendatangi Katedral dan lima gereja lain dalam perayaan misa malam Natal (24/12).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk memberikan ucapan selamat Natal pada umat Kristiani serta mengawasi pelaksanaan misa.

"Semua hamba Tuhan bebas beribadah sesuai ajaran agama masing-masing. Perayaan malam Natal sebagai wujud nyata kebhinekaan yang ada di Jakarta. Saya berharap kerukunan umat beragama terus terjaga di Jakarta," ujar Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo.

Foke juga menyambangi GPIB Immanuel, GBI Mawar Saron Kelapa Gading Permai, Gereja Paroki Keluarga Kudus Rawamangun, Gereja Bukit Moria Tebet dan Gereja Kristoforus Jelambar.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nusron Wahid semalam juga sempat mengunjungi Katedral untuk memastikan keberadaan anggota ormas tersebut dalam mengamankan perayaan misa malam natal.

Sebanyak 251 aparat keamanan ikut mengamankan jalannya perayaan misa malam natal dan natal di Katedral yang terdiri atas 184 orang pihak kepolisian serta satuan Gegana dan 67 orang dari berbagai satuan seperti Polisi Pamong Praja, Satpam, Pramuka dan ormas. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011