Cagayan de Oro (ANTARA News) - Jumlah korban banjir di Filipina bertambah lebih dari 200 orang  pada hari  Selasa. Jumlah tersebut adalah setelah lebih dari sepekan setelah bencana alam itu terjadi.

Data resmi jumlah korban tewas 1.450 orang, naik dari 1.236 orang pada hari sebelumnya seiring para personil angkatan laut dan kapal-kapal penjaga pantai menemukan lagi mayat-mayat di perairan pulau Mindanao, Filipina selatan, kata kantor pertahanan sipil.

Bau busuk akibat mayat tercium di daerah itu, satu tanda banyak mayat masih belum ditemukan di darat, kata Ana Caneda, kepala pertahanan sipil daerah itu.

Badai tropis Washi yang menimbulkan hujan lebat, menyebabkan air sungai-sungai meluap dan menimbulkan banjir bandang di Fipilina selatan 16 sampai 18 Desember, menghantam seluruh desa.

"Sejumlah daerah yang kami pantau masih tercium bau busuk mayat. Kami tidak tahu berapa jumlah orang yang terkubur dibawah lumpur," kata Caneda kepada AFP dan menambahkan jumlah korban tewas bisa mencapai 2.000 orang.

"Banyak mayat ditemukan mengapung di teluk-teluk. Jika tidak di teluk pulau-pulau kecil, mereka mungkin sudah berada di Samudra Pasifik," katanya.

Untuk mencari mayat-mayat terhambat akibat kelelahan para pekerja pertolongan yang telah bekerja tanpa henti sejak badai itu, tambah Caneda.

Lebih dari 376.000 orang mengungsi akibat badai dan hampir 55.000 orang masih ditampung di pusat-pusat penampungan sementara, kata badan urusan bencana negara itu.
(H-RN)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011