Korban saat itu sedang tidur bersama adiknya di satu kamar Hotel C. Dia tersentak kaget ketika seorang pria yang kemudian diketahui petugas keamanan hotel itu sudah berada dalam kamar dan berusaha membuka pakaiannya.
Pria tersebut kesulitan membuka pakaian korban, sementara korban kontan menjerit hingga kemudian didengar orang tuanya yang berada di kamar lain di depan kamar si gadis.
Pihak korban lalu melaporkan kejadian itu kepada manajemen hotel, tak lama kemudian polisi Malaysia tiba di lokasi kejadian.
Dari keterangan yang diterima ANTARA, Rabu, kasus ini sudah ditangani IPK KL (Polda Kuala Lumpur) dan tersangka telah ditahan.
Polisi Malaysia segera mengeluarkan surat perintah reman dan memohon kerja sama dari orang tua korban dan anaknya untuk tetap di Kuala Lumpur sampai pemeriksaan selesai.
Polisi Malaysia berjanji menyelesaikan permasalahan ini secepatnya agar korban dan keluarga bisa kembali Kamis esok ke Indonesia.
IPK KL memohon kelurga dapat kembali ke Kuala Lumpur untuk memberikan kesaksian dalam sidang mengenai kasus ini di pengadilan suatu waktu nanti.
Berdasarkan penjelasan pihak hotel, pelaku berinisial JS itu adalah petugas keamanan yang baru direkrut secara outsourching. Sewaktu diperiksa, tersangka tidak dapat berbahasa Melayu atau berbahasa Inggris.
KBRI sendiri telah berinisiatif memindahkan rombongan tour ke hotel lain dan segera menghubungi maskapai penerbangan Indonesia untuk menyediakan tiket kepulangan ke Jakarta.
Lima orang termasuk korban dan keluarga dan pimpinan rombongan tour masih di Kuala Lumpur, sedangkan sekitar 20 orang lainnya tetap berangkat ke Jakarta hari ini.
Mereka berada di negara ini untuk tujuanwisata dari Jakarta ke Singapura dan selanjutnya ke Thailand, kemudian pada 26 Desember, rombongan meneruskan perjalanan ke Malaysia menggunakan bis. Di Kuala Lumpur mereka menginap di satu hotel kecil yang dipesan pihak travel.(*)
N004
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
