... Dengan berada di dalam pemerintahan, PKS tetap bersikap kritis terhadap pemerintah...Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih tetap berada dalam koalisi dengan pertimbangan bisa melakukan pengawasan secara langsung terhadap kinerja pemerintahan. "Dengan berada di dalam pemerintahan, PKS tetap bersikap kritis terhadap pemerintah," kata Ketua Fraksi PKS DPR, Mustafa Kamal, di Jakarta, Rabu.
Pada kesempatan tersebut Kamal didampingi pimpinan Fraksi PKS DPR, yakni Abdul Hakim (sekretaris fraksi), Ansyori Siregar, dan Sohibul Iman (wakil ketua fraksi), serta Abubakar Alhabsy (ketua kelompok fraksi III).
Mustafa Kamal, menjelaskan perihal posisi PKS setelah perombakan kabinet, apakah berada di luar atau di dalam kabinet, memang belum diputuskan secara resmi oleh Majelis Syuro PKS.
Sampai saat ini, kata dia, Majelis Syuro PKS belum melakukan rapat dengan agenda posisi partai tersebut di koalisi. "Majelis Syuro, baru akan rapat bersamaan dengan kegiatan rakernas (rapat kerja nasional) di Medan pada Februari 2012," ujarnya.
Namun pada rapat Majelis Suro mendatang, kata dia, belum tentu mengagendakan pembahasan posisi PKS di koalisi.
Soal pergantian kader PKS di kabinet, yakni Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata, menurut Mustafa, PKS sudah menanyakannya kepada Presiden Susilo Yudhoyono. "Penjelasan dari presiden, ternyata tidak ada catatan-catatan terhadap Suharna. Itu artinya, kinerja Suharna baik," ucapnya.
Alasan ini, kata dia, akan menjadi salah satu pertimbangan pada rapat Majelis Syuro PKS yang akan dilaksanakan di Medan, pada Februari 2012.
Kamal menambahkan, PKS ke depan akan melakukan gerakan politik yang visioner dan tidak akan terpancing melakukan gerakan untuk kepentingan jangka pendek.
Menurut dia, meskipun PKS tetap berada dalam koalisi tapi sikap PKS tetap kritis terhadap program-program pemerintah yang tidak pro-rakyat. Pada kesempatan tersebut, dia mengakui, PKS dirikan para aktivis Muslim yang berpandangan kritis terhadap pemerintah.
Hasil survei dari lembaga survei, kata dia, juga menyimpulkan PKS berpotensi sebagai opisisi. "Namun, PKS tidak mau memilih poisisi opisisi begitu saja, karena PKS memiliki visi ke depan yang jauh dan selalu melakukan gerakan yang visioner," paparnya. (R024)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
“Ohh… Broto… Enakk,” desahnya, ketika kumasukkan jari-jariku ke dalam lubang vaginanya yang telah basah. Setelah puas memainkan jari-jariku dilubang vaginanya, kulepaskan dekapan dari tubuhnya. Kemudian aku berjongkok di belakangnya. Kusingkapkan gaun tidurnya dan kutarik celana dalamnya hingga terlepas. Kudekatkan wajahku ke lubang vaginanya. Kusibakkan bibir vaginanya lalu kujulurkan lidahku dan mulai menjilati lubang vaginanya dari belakang, sambil kuremas-remas pantatnya. Mbak Angie membuka kedua pahanya menerima jilatan lidahku. Inilah vagina terindah yang pernah kurasakan.
“Oohh… Broto… Nik… mat,” suara Mbak Angie tertahan merasakan nikmat ketika lidahku mencucuk-cucuk kelentitnya. Dan kusedot-sedot bibir vaginanya yang merah.
“Ohh… Broto… Luarr… Biasaa… Enakk… Sedott… terus,” pekiknya semakin keras.
Cairan kelamin mulai mengalir dari vagina Mbak Angie. Hampir setiap jengkal vaginanya kujilati tanpa tersisa. Mbak Angie menarik vaginanya dari bibirku, kemudian membalikkan tubuhnya sambil memintaku berdiri. Dia mendorong tubuhku ke dinding. Dengan cekatan ditariknya celanaku hingga terlepas, maka penisku yang sudah tegang, mengacung tegak dengan bebasnya.
“Ohh… Luar biaassaa… Broto… Besar sekali,” serunya kagum.
“Isepp… Mbak, jangan dipandang aja,” pintaku.
Mbak Angie mengabulkan permintaanku. Sambil melepaskan gaun tidurnya, dia lalu berjongkok dihadapanku. Wajahnya pas di depan selangkanganku. Tangan kirinya mulai mengusap-usap dan meremas-remas buah pelirku. Sedangkan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku dengan irama pelan tapi pasti. Mulutnya didekatkan kepenisku dan dia mulai menjilati kepala penisku. Lidahnya berputar-putar dikepala penisku. Aku meringis merasakan geli yang membuat batang penisku semakin tegang.
“Ohh… Akhh… Mbaak… Nikk.. matt,” seruku tertahan, ketika Mbak Angie mulai memasukkan penisku kemulutnya. Mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang besar dan panjang. penisku keluar masuk di mulutnya. Mbak Angie sungguh lihai memainkan lidahnya. Aku dibuatnya seolah-olah terbang keawang-awang.
Mbak Angie melepaskan penisku dari kulumannya setelah sekitar lima belas menit. Kemudian dia memintaku duduk dilantai. Dia lalu naik kepangkuanku dengan posisi berhadapan. Diraihnya batang penisku, dituntunnya ke lubang vaginanya. Perlahan-lahan dia mulai menurunkan pantatnya. Kurasakan kepala penisku mulai memasuki lubang yang sempit. Penisku serasa dijepit dan dipijit-pijit. Mungkin karena sudah sepuluh tahun tidak pernah terjamah laki-laki. Meski agak susah, akhirnya amblas juga seluruh batang penisku ke dalam lubang vaginanya.
Mbak Angie mulai menaik-turunkan pantatnya, dengan irama pelan. Diiringi desahan-desahan lembut penuh birahi. Sesekali dia memutar-mutar pantatnya, penisku serasa diaduk-aduk dilubang vaginanya. Aku tak mau kalah, kuimbangi gerakkannya dengan menyodok-nyodokkan pantatku ke atas. Seirama gerakkan pantatnya.
Oh, senangnya melihat penisku sedang keluar masuk vaginanya. Bibirku menjilati buah dadanya secara bergantian, sedangkan tanganku mendekap erat pinggangnya. Semakin lama semakin cepat Mbak Angie menaik turunkan pantatnya. Nafasnya tersengal-sengal. Dan kurasakan vaginanya berkedut-kedut semakin keras.
“Ohh… Broto… Aku… Mau… Keluarr,” pekiknya.
“Tahan… Mbaa..mbak… Akuu… Belumm… Mauu,”sahutku.
“Akuu… Tak… Tahann… Sayang,” teriaknya keras.
Tangannya mencengkeram keras punggungku.
“Akuu… Ke… Ke… Luarr… Sayangg,” jeritnya panjang.