Mataram (ANTARA News) - Tim Komisi Nasional Hak Azasi Manusia tengah menghimpun keterangan sejumlah pejabat seperti Gubernur dan Kapolda Nusa Tenggara Barat, terkait tragedi berdarah di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, yang mencuat 24 Desember 2011.

"Tim yang saya pimpin ini bertemu Gubernur NTB dan Kapolda NTB serta sejumlah pimpinan ormas, terkait upaya yang dilakukan sehubungan dengan peristiwa di Bima," kata Wakil Ketua Komisi Nasional (Komnas) Hak Azasi Manusia (HAM) Nur Kholis, di Mataram, Kamis, usai menemui Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.

Komnas HAM membagi beberapa tim investigasi tragedi berdarah di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima. Satu tim ke lokasi dan menemui pejabat terkait serta berbagai komponen masyarakat, dan tim lainnya ke Mataram, ibukota Provinsi NTB.

Nur Kholis bersama staf perantara dan penyidikan, menghimpun data dan keterangan di Mataram, yakni meminta keterangan Gubernur NTB, Kapolda NTB Brigjen Polisi Arif Wachyunadi, dan sejumlah pimpinan ormas.

"Dengan gubernur, kami tanyakan apa yang sudah dilakukan terkait peristiwa Bima, terutama tentang cara mengatasi masalah, demikian pula Kapolda NTB terkait kebijakan yang ditempuh hingga terjadi insiden Sape itu," ujarnya.

Menurut Kholis, hasil sementara yang dihimpun tim Komnas HAM, lebih konkrit yang Bima, yang langsung berhadapan dengan masyarakat pengunjuk rasa dan pejabat yang menanganinya.

"Kesimpulan sementara soal jumlah korban, ada tiga orang korban tewas, meskipun seorang korban tewas masih belum jelas ada kaitannya dengan insiden Sape atau tidak," ujarnya.
(A058)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011