Jakarta (ANTARA) - Dewan Pengurus Pusat (DPP)  Perusahaan Pelayaran Nasional atau  Indonesian National Shipwoners’ Association (INSA) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait usaha pengerukan dengan PT Dredging International Indonesia (DIID) yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belgia, Senin waktu setempat.

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan sebuah langkah maju dan keberanian perusahaan kapal keruk (dredger) internasional yang melihat adanya potensi berusaha di Indonesia.

"Dengan MoU ini, PT DIID/ DEME (perusahaan dredging asal Belgia) akan menjadikan kapal keruk mereka berbendera Indonesia, sehingga kapal keruk ukuran besar yang dimiliki perusahaan bisa terus melakukan pekerjaan dan proyek pengerukan di Indonesia," kata Carmelita dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Carmelita mengatakan, ada nilai tambah yang didapatkan Indonesia jika PT DIID menjadikan kapal mereka berbendera merah putih. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja atau awak kapal berkebangsaaan Indonesia.

Selain itu, juga adanya transfer ilmu dan transfer teknologi dari PT DIID terhadap awak kapal berkebangsaan Indonesia. “Nanti awak kapal yang dipekerjakan adalah awak kapal berkebangsaan Indonesia, sehingga akan ada transfer ilmu dan teknologi terhadap SDM kita,” ujarnya.

Carmelita yang juga Koordinator Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia IV menuturkan, selama ini kapal keruk berukuran besar berbendera luar negeri melakukan usahanya di Indonesia dalam jangka waktu yang pendek.

kata dia, setelah proyek pengerukan selesai, kapal keruk berukuran besar berbendera luar negeri akan kembali ke negara asal mereka lantaran hanya bekerja sementara dengan skema izin IPKA.

Adapun pekerjaan maintenance (pemeliharaan) pengerukan itu nantinya dilanjutkan oleh kapal-kapal keruk berukuran yang lebih kecil milik Indonesia.

Untuk itu, dia menilai, MoU ini merupakan terobosan bagi dunia usaha pengerukan di Indonesia, yang diharapkan akan menjadikan perusahaan pengerukan besar dunia lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.

"Kita berharap, MoU ini akan semakin membuka kesempatan bagi perusahaan dredging luar negeri untuk berusaha dan berinvestasi di Indonesia," katanya.

Sebagai informasi, penandatanganan MoU ini digelar pada rangkaian B20 atau Forum Bisnis Anggota G20 dalam kerangka Presidensi G20 Indonesia 2022.

Penandatangan MoU atas hal yang sama juga dilakukan antara KADIN Indonesia dan PT DIID, yang ditandatangani Shinta W. Kamdani selaku Koordinator Wakil Ketua Umum Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri KADIN Indonesia.

Penandatanganan MoU ini juga disaksikan langsung oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid dan Duta Besar Indonesia untuk Belgia Andri Hadi.

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022