Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa empat wilayah di Nusa Tenggara Timur masih mengalami hari hujan saat NTT sudah memasuki musim kemarau.

"Wilayah yang masih mengalami hari hujan yaitu sekitar Aimere Kabupaten Ngada, sekitar Malahar Sumba Timur, dan sekitar Sap'an dan Lurasik Timor Tengah Utara," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan hasil pemantauan hari tanpa hujan pada Dasarian III Mei 2022 di wilayah NTT.

Rahmattulloh menjelaskan bahwa pada umumnya wilayah NTT pada kategori hari tanpa hujan sangat pendek (1-5 hari).

Namun, terdapat wilayah yang masih mengalami hari hujan sehingga masyarakat setempat perlu mewaspadai potensi ancaman bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor.

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi meluasnya karhutla di NTT sepekan ke depan

"Potensi bencana selalu ada ketika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu yang panjang," katanya.

Di sisi lain, kata dia, masyarakat di daerah yang mengalami hari hujan perlu memanfaatkan keadaan tersebut untuk menambah persediaan air.

Menurut dia, masyarakat perlu menampung air hujan yang cukup sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama musim kemarau.

Baca juga: BMKG usulkan pagu anggaran TA 2023 sebesar Rp3,398 triliun

"Dengan persediaan air yang cukup, dapat mengurangi dampak kekeringan selama musim kemarau yang biasanya mengakibatkan krisis air bersih," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022