London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik mendekati tingkat tinggi delapan bulan pada Rabu karena para pedagang masih terus mengamati seputar ketegangan antara produsen minyak utama, Iran dengan Amerika Serikat perihal transit melalui Selat Hormuz.

Pasar juga menemukan dukungan solid adanya data ekonomi positif yang mendorong prospek ekonomi global serta permintaan energi.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik menjadi 103,74 dolar AS per barel, tingkat akhir yang mendekati kisaran harga pada 11 Mei 2011.

Sementara kontrak turun kembali menjadi 102,61 dolar AS per barel, atau melemah 35 sen dibanding tingkat penutupan pada Selasa lalu.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Februari naik mencapai 113,97 dolar AS per barel--di mana merupakan tingkat tertinggi sejak 14 November 2011. Tingkat harga terakhir pada posisi 112,82 dolar, 69 sen lebih tinggi ketimbang Selasa lalu.

Harga minyak meroket pada Selasa lalu, dipicu oleh data ekonomi Amerika Serikat, China dan kawasan zona euro yang positif, dan juga ditopang oleh kekhawatiran seputar ketegangan Iran. Kontrak WTI ditutup naik 4,13 dolar dan Brent naik 4,75 dolar AS per barel.

Situasi dengan Iran masih tetap menjadi suatu kekhawatiran, kata Nick Trevethan, ahli strategi komoditas pada ANZ Research.

Iran telah mengancam untuk menutup lalu lintas perkapalan atau mengusir kapal-kapal AS jika pemerintah Barat menerapkan berbagai sanksi atas program nuklirnya.

Militernya memperingatkan Selasa bahwa pihaknya tidak akan mengijinkan kapal-kapal AS melewati Selat Hormuz dan Menteri Pertahanan Iran Rabu menekankan peringatan negaranya terhadap keberadaan armada AS di Teluk.

(S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012