Makassar (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulawesi Selatan berencana memperpanjang pencarian 16 korban KM Ladang Pertiwi 2, menyusul ditemukannya dua jenazah di sekitar Pulau Pamantauang, Kecamatan Liungkang Kalmas, Kabupaten Pangkep.

"Ada kemungkinan masa pencarian ditambah tiga hari ke depan. Dan kita akan berkoordinasi kalau memang ada kita lihat besok. Karena besok hari terakhir (Operasi SAR)," ujar Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi di Posko Induk, Pelabuhan Paotere, Makassar, Kamis malam.

Ia menjelaskan, Operasi SAR awalnya dilaksanakan selama tujuh hari sesuai dengan prosedur tetap (Protap), namun menyusul ditemukannya dua jenazah laki-laki dan perempuan yang belum diidentifikasi, maka kemungkinan operasi diperpanjang.

Baca juga: Dua jenazah KM Ladang Pertiwi kembali ditemukan

Selain itu pihaknya, terus berkoordinasi dengan tim terpadu, untuk melaksanakan pencarian, mengingat dua korban yang ditemukan tadi pukul 16.30 WITA, waktu tenggelam tidak naik ke atas permukaan, dan selang beberapa hari jasadnya baru mengapung di laut.

Mengenai penemuan dua jenazah tersebut apakah berdekatan atau berjauhan, pihaknya tidak mengetahui pasti, karena kapal nelayan yang menemukan lebih dulu, meski keduanya jasad ditemukan tapi tidak bersamaan diambil.

Sejauh ini, dua jenazah, laki-laki dan perempuan yang belum teridentifikasi pihak keluarga tersebut masih berada di kapal KN SAR Kamajaya. Rencananya, jasad keduanya akan dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara untuk dilakukan Post Mortem atau identifikasi lebih lanjut tim DVI, karena jenazah sudah tidak bisa dikenali.

Untuk lokasi penemuan dua korban penumpang KM Ladang Pertiwi 2 di sekitar Pulau Pamantauang, atau kurang lebih 30 nautical mile (NM) dari Pulau setempat.

Baca juga: Satu jenazah korban KM Ladang Pertiwi ditemukan

Sementara itu, dari informasi Posko Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulsel di Pelabuhan Paotere, Makassar, baru delapan orang keluarga korban yang melaporkan anggota keluarganya hilang.

"Jumlah data keluarga Ante mortem yang sudah melapor ke kita itu total delapan. Dari keluarga tersebut kita ambil data-data Ante mortem tentang korban-korban tersebut," sebut Kabid Biddokes Polda Sulsel sekaligus Ketua Tim DVI Dokkes setempat, Kombes Pol dr Yusuf Mawadi.

Sebelumnya, KM Ladang Pertiwi 2 dikabarkan tenggelam pada Kamis, (26/5) di Perairan Selat Makassar, dan baru dipastikan pada Jumat (27/5) oleh tim SAR. Awalnya, jumlah penumpang kapal kayu ini berjumlah 42 orang, dengan korban dinyatakan selamat 31 orang, dan 11 orang hilang.

Namun demikian, setelah data terbaru masuk yang diperbaharui Basarnas Sulsel, melalui data kepala desa setempat, jumlah penumpang bertambah menjadi 50 orang. Di hari ke-enam operasi SAR, korban dinyatakan selamat 31 orang, meninggal dunia tiga orang, serta 16 orang masih dalam pencarian.

Baca juga: Polda Sulsel: Pemilik dan nakhoda KM Ladang Pertiwi jadi tersangka
Baca juga: Nakhoda KM Ladang Pertiwi kisahkan kronologi tenggelamnya kapal

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022