Malang (ANTARA News) - Manajemen Persema mengancam akan memecat Irfan Bachdim dari tim berjuluk Laskar Ken Arok itu karena mangkir dari pemusatan latihan (TC) yang digelar di Batu tanpa pemberitahuan apapun, baik pada manajemen maupun pelatih Slave Radovski.

CEO Persema Didied Purnawan Affandi di Malang, Sabtu mengakui, sanksi tegas harus diterima Irfan jika terbukti mangkir dari latihan dan TC Persema yang digelar di Batu.

"Irfan tidak bisa bersikap seenaknya karena dia terikat kontrak dengan Persema selama dua tahun. Apapun kegiatannya harus sepengetahuan manajemen," katanya.

Ia menegaskan, jika Irfan sudah di Malang, pihaknya akan memanggil pemain blasteran Indonesia-Belanda itu untuk mempertanggungjawabkan sikapnya yang mangkir dari TC Persema di Batu.

Selain terancam dicoret dari tim, katanya, Irfan juga harus rela dipotong gajinya sebagai denda sebesar Rp1 juta per hari. Pemotongan gaji setiap pemain yang mangkir dari latihan itu sesuai perjanjian (kontrak).

Sejak menjadi model iklan dan namanya melambung ketika memperkuat Timnas di Piala AFF 2010, catatan kedisiplinan Irfan Bachdim cukup memprihatinkan sebagai seorang atlet nasional.

Sebelumnya Irfan juga pernah dicoret dari Timnas U-23 yang dipersiapkan untuk menghadapi SEA Games XXVI di Palembang karena mangkir dari pemusatan latihan Timnas U-23.

Kasus Irfan di Timnas U-23 yang kala itu dilatih oleh Rachmad Dharmawan itu juga sampai di meja Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Irfan akhirnya dijatuhi denda Rp100 juta dan hukuman tidak boleh membela Timnas selama selama satu tahun dengan masa percobaan tiga bulan.

"Saya tahu dia (Irfan) pemain bagus, tapi kalau indsipliner buat apa, justru nanti akan berpengaruh buruk terhadap tim," tegas pelatih Persema Slave Radovski.

Karena tidak disiplin dan mangkir dari TC, Irfan juga terancam tidak diturunkan ketika Persema menghadapi Bontang FC 15 Januari mendatang.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2012